Bandar Lampung

5 Lokasi Rapid Test Antigen di Bandar Lampung, Biaya Termahal Rp 275 Ribu

Untuk di Bandar Lampung, kata dia, harga tertinggi rapid test antigen sebesar Rp 275 ribu.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli. Ia menyebutkan lima lokasi rapid test antigen di Bandar Lampung. 

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id V Soma Ferrer

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung menyebut terdapat lima fasilitas kesehatan yang menyediakan rapid test antigen.

Kelima fasilitas kesehatan itu secara keseluruhan berkategori rumah sakit swasta.

"Saat ini rumah sakit swasta yang bisa menggelar rapid test antigen ialah Advent, Bumi Waras, Hermina, Budi Medika, dan Graha Husada," beber Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli, Minggu (27/12/2020).

Edwin menjelaskan, untuk saat ini rapid test antigen digunakan sebagai syarat pelaku perjalanan dengan tujuan luar daerah.

Baca juga: Tak Ada Suket Rapid Test Antigen, 263 Mobil Pelat Luar Lampung Terpaksa Putar Balik

Baca juga: Penumpang Mengaku Tak Diminta Hasil Rapid Test Antigen di Pelabuhan Bakauheni

Ilustrasi. Ada lima fasilitas kesehatan di Bandar Lampung yang menyediakan rapid test antigen.
Ilustrasi. Ada lima fasilitas kesehatan di Bandar Lampung yang menyediakan rapid test antigen. (ISTIMEWA)

"Tingkat keakuratan rapid test antigen lebih tinggi ketimbang yang antibodi. Karena itu harganya lebih mahal," ujar Edwin.

Untuk di Bandar Lampung, kata dia, harga tertinggi rapid test antigen sebesar Rp 275 ribu.

"Untuk pelaku perjalanan yang hasil rapid test antigennya reaktif, maka diimbau untuk isolasi mandiri selama 10 hari dan mengurungkan rencana perjalanannya," imbuh Edwin.

Sementara untuk fasilitas yang menyediakan rapid test antigen, ia mengimbau agar tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan tidak menimbulkan kerumunan.

Baca juga: Warga Panjang Bandar Lampung Tak Sadar Motornya Raib di Teras Rumah

Baca juga: Wali Kota Herman HN Kerahkan Linmas untuk Cegah Kerumunan di Pergantian Tahun

Beda Rapid Test Antigen, Antibodi, dan PCR 

Pemerintah mengeluarkan syarat baru bagi masyarakat yang hendak bepergian ke luar kota.

Yaitu harus membawa hasil rapid test antigen Covid-19. 

Syarat tersebut terutama untuk penumpang yang bepergian menggunakan kereta api jarak jauh atau pesawat.

Dikutip dari KompasTV, Rabu (16/12/2020) syarat baru itu adalah penumpang kereta api jarak jauh dan pesawat diwajibkan menyertakan hasil tes PCR atau minimal rapid test antigen sebelum berangkat.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan alasannya mengapa penumpang perlu melakukan rapid tes antigen.

"Rapid test antigen ini memiliki sensitivitas yang lebih baik bila dibandingkan rapid test antibodi," kata Luhut, dalam keterangan resminya yang dikutip pada Selasa (15/12/2020).

Perbedaan rapid test antigen, rapid test antibodi, dan tes PCR

Dilansir dari NPR, 1 Mei 2020, berikut adalah perbedaan antara rapid test antigen, rapid test antibodi, dan tes PCR:

1. Jenis sampel

Pemeriksaan rapid test antibodi dilakukan menggunakan sampel darah.

Sedangkan pemeriksaan rapid tes antigen dan tes PCR dilakukan menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan, dengan metode usap (swab).

Sehingga, rapid test antigen terkadang disebut juga dengan swab antigen.

Namun, pada dasarnya keduanya adalah tes yang sama.

2. Cara kerja

Rapid test antibodi bertujuan mencari antibodi terhadap virus corona.

Tubuh menghasilkan antibodi sebagai respons terhadap agen infeksi seperti virus.

Antibodi ini umumnya muncul setelah empat hari hingga lebih dari seminggu setelah infeksi.

Sementara rapid test antigen dinilai lebih akurat dibandingkan rapid test antibodi karena dapat mengidentifikasi virus dalam sekresi hidung dan tenggorokan.

Identifikasi dilakukan dengan mencari protein dari virus corona.

Sedangkan tes PCR menjadi yang paling dianjurkan karena dapat mencari materi genetik dari virus.

Tes PCR menggunakan sampel lendir yang biasanya diambil dari hidung atau tenggorokan seseorang.

Tes PCR bertujuan untuk mencari materi genetik dari virus corona.

Tes ini menggunakan teknologi yang disebut PCR (polymerase chain reaction), yang memperkuat materi genetik virus jika ada.

Materi tersebut dapat dideteksi ketika seseorang terinfeksi secara aktif.

3. Lama waktu tes

Baik rapid test antigen maupun rapid test antibodi, hanya membutuhkan waktu 10-15 menit hingga hasil keluar.

Sementara itu, pemeriksaan menggunakan metode PCR membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk menunjukkan hasil.

Hasil pemeriksaan rapid test maupun PCR juga bisa keluar lebih lama dari itu, apabila kapasitas laboratorium yang digunakan untuk memeriksa sampel, sudah penuh.

4. Akurasi hasil tes

Secara umum, rapid test antibodi tidak cukup akurat untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak.

Namun, tes ini dapat memberikan informasi awal tentang tingkat potensi infeksi di suatu komunitas.

Sebab apabila hasil tes antibodi reaktif maka perlu dilanjutkan dengan tes swab PCR untuk memastikan seseorang terinfeksi virus corona atau tidak. 

Sementara itu, rapid test antigen memang tidak akan seakurat tes PCR, tetapi para peneliti mengatakan, tes antigen mungkin dapat digunakan untuk menenentukan pasien mana yang mengalami infeksi.

Saat ini tes PCR adalah metode yang paling akurat dalam mendeteksi virus corona SARS-COV2.

Namun, tes PCR membutuhkan waktu yang lebih lama dan proses yang lebih rumit.

Pemeriksaan sampel pun hanya bisa dilakukan di laboratorium dengan kelengkapan khusus.

5. Harga tes

Dikutip dari Kompas.com, 13 Juli 2020, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menetapkan tarif tertinggi pemeriksaan rapid test antibodi sebesar Rp 150.000 berdasarkan surat edaran bertanggal 6 Juli 2020.

Sementara itu, seperti diberitakan Kompas.com, 10 Oktober 2020, pemerintah melalui Kemenkes meminta dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota mengawasi penerapan harga tertinggi test PCR.

Batasan harga tertinggi test PCR yakni sebesar Rp 900.000.

Untuk harga rapid test antigen Covid-19 di Indonesia saat ini masih bervariasi, tergantu dari lab yang menyediakan.

Baca juga: Harga Cabai Merah Diperkirakan Tetap Tinggi hingga Akhir Januari 2021

Dikutip dari Kontan, 15 November 2020, harga rapid test antigen di Indonesia berada di kisaran Rp 349.000 hingga Rp 665.000. (Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved