Razia Knalpot Racing di Bandar Lampung
STNK Palsu, Motor Yamaha R15 Terjaring Razia Knalpot Racing Diduga Hasil Kejahatan
Dari 170 sepeda motor yang terjaring razia, Satlantas Polresta Bandar Lampung mengamankan satu motor yang dicurigai hasil tindak pidana kejahatan.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Muhammad Joviter
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dari 170 sepeda motor yang terjaring razia, Satlantas Polresta Bandar Lampung mengamankan satu motor yang dicurigai hasil tindak pidana kejahatan.
Kecurigaan muncul lantaran motor Yamaha R15 warna abu-abu itu ternyata menggunakan STNK palsu.
Kasatlantas Polresta Bandar Lampung AKP Rafly Yusuf Nugraha menjelaskan, motor tersebut dibeli pemiliknya dengan cara cash on delivery (COD).
"Pemiliknya beli dengan cara COD, dan surat motor ini setelah kami teliti palsu atau bukan keluaran Samsat," kata Rafly dalam ekspose di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa (12/1/2021).
Baca juga: BREAKING NEWS 170 Motor Pakai Knalpot Racing Dikandangkan di Polresta Bandar Lampung
Baca juga: Motor Pakai Knalpot Racing Boleh Diambil di Mapolresta Bandar Lampung, Ini Syaratnya
Untuk tindak lanjut dari penemuan motor bodong tersebut, satlantas berkoordinasi dengan satreskrim.
"Setelah kita cek kendaraannya, ada indikasi terlibat tindak kriminalitas. Tindak lanjutnya akan kita serahkan ke satreskrim," kata Rafly.
Rafly menambahkan, penindakan dilakukan karena penggunaan knalpot racing ditengarai kerap menimbulkan kerumunan massa.
Apalagi saat ini angka kasus Covid-19 di Bandar Lampung masih terbilang tinggi.
"Kami harap penindakan yang dilakukan agar masyarakat sebagai pengguna jalan sadar bahwa penggunaan knalpot tidak sesuai ketentuan dapat mengganggu kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan," kata Rafly.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan di SPBU Campang Raya Rampas Ponsel Teman Wanita Korban
Baca juga: Motif Penganiayaan Pemuda hingga Tewas di Campang Raya, Pelaku Tak Terima Motornya Diserempet
Syarat Ambil Motor
Satlantas Polresta Bandar Lampung memberikan tenggat waktu bagi pemilik untuk mengambil motornya yang disita.
Namun, ada berkas yang harus dibawa sebelum motor tersebut dibawa pulang.
Sebanyak 170 sepeda motor yang menggunakan knalpot racing disita Polresta Bandar Lampung.

Kasatlantas Polresta Bandar Lampung AKP Rafly Yusuf Nugraha mengungkapkan, masyarakat yang hendak mengambil motor sitaan diwajibkan menunjukkan surat tilang.
"Diwajibkan untuk membawa surat-surat kendaraan, seperti BPKB, STNK, dan identitas diri," kata Rafly, Selasa (12/1/2021).
Selain itu, lanjut Rafly, pemilik kendaraan juga wajib menandatangani dan membuat surat pernyataan di atas meterai.
"Surat tersebut untuk tidak melakukan tindakan hal yang serupa, serta kesediaan menyerahkan knalpot racing ke Satlantas Polresta Bandar Lampung," kata Rafly.
Masyarakat yang terjaring razia diberikan waktu untuk mengambil motornya di Mapolresta Bandar Lampung pada 12-25 Januari 2021.
Namun, pengambilan motor tersebut ada syaratnya.
Pemilik motor wajib mengikuti peraturan dengan mengganti knalpot racing dengan knalpot standar pabrikan.
"Apabila lewat dari waktu tersebut, maka kendaraan akan diserahkan ke pengadilan untuk disidangkan," kata Wakapolresta Bandar Lampung AKBP Ganda MH Saragih, Selasa (12/1/2021).
Ada pun pasal yang dikenakan yakni pasal 285 ayat 1 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Knalpot Tidak Memenuhi Persyaratan Teknis dan Laik Jalan.
Ganda menambahkan, penertiban akan dilakukan secara berkelanjutan.
Dengan harapan, penggunaan knalpot tidak sesuai aturan bisa ditekan.
"Knalpot racing dengan suaranya yang bising dapat mengganggu kenyamanan pengguna jalan lainnya. Karena itu, kami lakukan penindakan," imbuh Ganda.
Kandangkan 170 Motor
Sebanyak 170 kendaraan roda dua terjaring razia penertiban yang digelar Satlantas Polresta Bandar Lampung.
Razia dilakukan di sejumlah ruas jalan protokol di Bandar Lampung sejak Senin (4/1/2021) yang lalu.
Ratusan motor ini terpaksa dikandangkan lantaran melanggar peraturan ketertiban berlalu lintas, khususnya yang memakai knalpot tidak sesuai ketentuan.
Wakapolresta Bandar Lampung AKBP Ganda MH Saragih menyatakan, penindakan dilakukan untuk memberikan efek jera kepada pengendara motor yang menggunakan knalpot racing.
Menurutnya, banyak laporan dari masyarakat yang merasa tidak nyaman terhadap pengguna jalan berknalpot racing tidak sesuai petunjuk teknis.
"Dengan penertiban ini, kami mengharapkan bisa menimbulkan ketertiban masyarakat," kata Ganda, Selasa (12/1/2021).
Ganda menjelaskan, razia yang dilakukan sejak 4 Januari 2021 menyasar sejumlah pelanggar yang melintas di Jalan Cut Nyak Dhien, Jalan ZA Pagaralam, Jalan WR Monginsidi, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Radin Intan, dan Jalan RA Kartini.
Baca juga: KBNU Lampung Gelar Doa Bersama untuk Pasangan Eva-Deddy: Kita Kawal Proses Demokrasi
"Serta lokasi yang kerap dijadikan ajang balap liar di Jalan Sultan Agung dan Jalan Laksamana Mahalayati," beber Ganda. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)