Advertorial

Menag Yaqut Cholil Qoumas Luncurkan SPAN-UM PTKIN di UIN Raden Intan Lampung

Gus Yaqut menuturkan menjadi PTKIN tidaklah mudah lantaran menyandang nama Islam didalamnya.

Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
Menag Yaqut Cholil Qoumas Luncurkan SPAN-UM PTKIN di UIN Raden Intan Lampung 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas meluncurkan secara resmi SPAN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional)- UM (Ujian Masuk) PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) 2021.

Peluncuran program penerimaan mahasiswa baru di lingkungan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri ini dihelat di lapangan terbuka kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Kamis (14/1/2021) dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan dan penularan Covid-19.

Tampak hadir Wakil Menag RI Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si, Sekretaris Jenderal Kemenag RI Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP.MT, Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag RI Prof. Dr. Suyitno, M.Ag. Kemudian, Gubenur Lampung Arinal Djunaidi, Wakajati Lampung Edward Kaban, Wakapolda Lampung Brigjen Pol Subiyanto, Ketua Forum PTKIN, dan seluruh Rektor serta Wakil Rektor PTKIN seluruh Indonesia baik melalui daring dan luring.

Pada kesempatan tersebut, Menag RI Yaqut Cholil Qoumas mengaku senang bisa menyaksikan launching ujian masuk perguruan tinggi Keagamaan Islam.

"Ketika masuk kampus ini, saya merasa memang suasananya berbeda dengan kampus-kampus yang lain, jadi tidak salah jika kampus ini mendapat predikat sebagai kampus hijau," ujar Menteri.

Gus Yaqut menuturkan menjadi PTKIN tidaklah mudah lantaran menyandang nama Islam didalamnya.

“Ini tidak mudah karena melihat cara pandang kita dalam agama, bagaimana cara kita bersikap berperilaku kadang-kadang kita salah memaknai,” ucap Ketua GP Ansor ini.

Gus Yaqut pun berharap lulusan dari PTKIN tidak melakukan hal yang merugikan negara seperti korupsi, dimana ia masih melihat hal ini dari lulusan agama.

“Kita semua harus menjadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi, saya yakin jika sebagai inspirasi perilaku yang merugikan bagi negara, seperti korupsi, akan terhindar jauh-jauh,” tegasnya.

Gus Yaqut menuturkan ada dua hal yang dicermati oleh PTKIN saat ini.

“Pertama fakta dari tahun ke tahun prodi keislaman masih terpinggirkan, dibandingkan dengan prodi umum sains dan teknologi kalah, ini harus dipikirkan inovasinya,” sebutnya.

Gus Yaqut mengharapkan PTKIN bisa mempermudah lulusan pondok ikut mendaftar agar bisa mendorong prodi keislaman.

“Dan kedua, input masuk PTKIN mayoritas dari SMA dan SMK yang sebagian besar lemah dalam Islamic Studies, Karenanya, perlu penguatan wawasan keagaman yang moderat,” imbuhnya.

Gus Yaqut mengungkapkan beberapa waktu lalu ia telah bertemu dengan rektor UI untuk membahas memadukan antara PTKIN dan non PTKIN.

“Jika ini dilakukan kolaborasi dan maju bersama ini akan luar biasa, ini agar lulusan PTKIN menjadi lulusan terbaik dan luar biasa,” tegasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved