Berita Nasional
Anak Punk Kangen Orangtua, Pulang Jalan Kaki 30 Km karena Ingat Bapaknya
Siswa SMP yang pergi meninggalkan rumah tanpa seizin orangtua tersebut akhirnya pulang karena merasa kasihan dengan bapaknya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang anak punk asal Lamongan, Jawa Timur mengaku kangen dengan orangtuanya di kampung setelah 5 hari pergi dari rumah.
Siswa SMP yang pergi meninggalkan rumah tanpa seizin orangtua tersebut akhirnya memutuskan pulang karena merasa kasihan dengan bapaknya.
"Saya kasihan bapak saya, pasti nyariin saya," jawab bocah bernama Bagus kepada polisi yang menemuinya.
Polisi mendapati seorang anak laki-laki berjalan tanpa menggunakan alas kaki di jalan Babat Jombang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada Rabu (10/2/2021) pagi.
Baca juga: Suami Bunuh Istri karena Tak Terima Dicurigai, Ternyata Seminggu Menginap di Hotel
Baca juga: Dikira Anak Punk Tanpa Identitas, Ayah Tak Sadar Kuburkan Jenazah Anaknya Sendiri
Informasi tersebut dibagikan oleh Aipda Purnomo, anggota Polres Lamongan, Jawa Timur.
Purnomo membagikan ceritanya di akun sosial media Instagram yang ia miliki, @poernomo_dtt.
Saat dihubungi oleh Tribunnews.com, Purnomo mengungkapkan ia bertemu dengan anak laki-laki tersebut tanpa sengaja, saat dirinya baru pulang bekerja.
Ia pun menaruh curiga pada anak tersebut, lantaran tidak menggunakan alas kaki saat berjalan.
Mengetahui hal tersebut, ia lantas mengajak bicara si anak laki-laki.
"Tadi pagi saya pulang piket, saya melihat ada anak jalan kaki, yang bikin aneh jalan kakinya itu ga pake sendal, saya curiga, saya hentikan."
"(Lalu) saya ajak ngobrol dulu di depan rumah orang," ungkapnya saat dihubungi oleh Tribunnews.com, Rabu (10/2/2021).
Diketahui anak laki-laki tersebut bernama Bagus yang saat ini duduk di bangku kelas tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Purnomo menceritakan, saat awal bertemu, Bagus takut pada dirinya.
Pasalnya, ia mengenakan seragam polisi.
Purnomo pun memahami hal tersebut, ia lantas berinisiatif untuk membujuk Bagus dengan memberikan sebatang rokok serta air mineral, agar bersedia diajak berbicara.