UMKM Lampung
Kuliner Lampung, Pecel Lele Sambal Dilan di Gisting Obat Lapar di Saat Malam
Pecel lele sambal dilan di Pekon Gisting Atas bukan terinsipirasi dari film Dilan. Namun kata dilan diambil dari bahasa Lampung yang artinya terasi.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Reny Fitriani
Awalnya untuk munculkan sambal dilan yang nikmat butuh beberapa kali percobaan.
Hingga didapat takaran yang pas, antara terasi, cabai, rampai, gula dan garam.
Ditambah ketepatan lamanya waktu menggerus semua bahan agar menyatu.
Namun tidak terlalu lembut sambalnya.
Edi mengaku, memang tempat makannya hanya buka malam hari.
Dimulai sejak sore dan tutup menjelang subuh.
"Dasarnya kebiasaan begadang dan waktu tersebut banyak tempat makan sudah tutup, akhirnya jadi sasaran tempat makan," ujar Edi.
Trik usaha itupun sukses, saat ini tiap malam Pecel Lele Mas Edi jadi rujukan tempat makan.
Terlebih lokasinya di tepi jalan lintas mendukung penggunaan jalan berisitirahat sambil santap sambal dilan, rasa kantuk pun hilang.
Ditambah pilihan lauk dan sajian yang bisa dipilih seperti ikan lele goreng atau bakar, nila goreng atau bakar, ikan mas goreng atau bakar.
Tersedia juga ayam kampung goreng atau bakar, ayam potong goreng atau bakar.
Ada pula nasi goreng telur, nasi goreng ati ampela.
Semua menu ditambahkan tempe dan tahu pula.
Begitu juga minuman, es teh, jeruk, kopi serta jus.
Untuk tahu aneka menu itu bisa dicek juga di Instagram @pecel_lele_mas_edi
Baca juga: Lakalantas di Jalinbar Tanggamus, Pengendara Motor Tewas di Tempat Dihantam Bus
Baca juga: 4 Kios di Pasar Talang Padang Tanggamus Ludes Terbakar
"Untuk harga standar, mulai Rp 18.000 sampai dengan Rp 25.000 per porsi. Terus kalau fasilitas tempat ada musala, toilet, wifi, tempat charger ponsel, parkir luas dan gratis," ujar Edi.
( Tribunlampung.co.id / tri yulianto )