Berita Nasional

Terdesak Kebutuhan, PSK Sedang Hamil Tua Nekat Jualan, Pasang Tarif Rp 250 Ribu

Mengaku terdesak kebutuhan hidup, seorang pekerja seks komersil alias PSK sedang hamil tua, tetap menjajakan diri.

grafis tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi PSK. Mengaku terdesak kebutuhan hidup, seorang pekerja seks komersil alias PSK sedang hamil tua, tetap menjajakan diri. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TASIKMALAYA - Mengaku terdesak kebutuhan hidup, seorang pekerja seks komersil alias PSK sedang hamil tua, tetap menjajakan diri.

Hal tersebut diketahui setelah PSK sedang hamil tua itu terciduk Tim Maung Galunggung Polresta Tasikmalaya pada Minggu (14/2/2021) dini hari.

PSK tersebut terciduk bersama rekan-rekannya saat nekat menjajakan diri di sekitar hotel di Jalan AH Nasution, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Perempuan berusia sekitar 35 tahun tersebut semula tengah nongkrong bersama dua perempuan lain yang diduga juga berprofesi sebagai PSK.

Baca juga: PSK Hamil Tua Masih Ramai Pelanggan, Mungkin Beda Aja Kali

Baca juga: 2 Bulan Istri Jadi PSK, Suami di Bandar Lampung Mengaku Sempat Cemburu

Mengetahui ada Tim Maung Galunggung Polresta Tasikmalaya datang, ketiganya kaget.

Ketiga PSK tersebut lari dan sempat bersembunyi di dalam hotel.

Namun, atas kesigapannya, anggota polisi berhasil menciduk mereka.

Ilustrasi PSK.
Ilustrasi PSK. (AFP PHOTO / JUNI KRISWANTO)

"Awalnya kami mendapat pengaduan warga, seringnya sejumlah perempuan diduga PSK nongkrong di sekitar hotel hingga larut malam," kata Ketua Tim Maung Galunggung, Ipda Ipan Faisal.

Tim Maung Galunggung, lanjut Ipan, langsung meluncur ke lokasi.

Benar saja, petugas mendapati tiga perempuan tengah nongkrong di sekitaran hotel, satu di antaranya PSK sedang hamil tua.

Baca juga: Demi Harta Karun, Anak Tega Kubur Ibu Kandung di Lubang yang Dibuatnya

Baca juga: Tampang Wahyu, Pembunuh Dwi yang Mayatnya Ditemukan Tanpa Busana

Saat petugas datang, ketiganya lari tunggang-langgang masuk ke dalam hotel.

Tak tinggal dia, petugas pun memburunya masuk ke dalam hotel.

Ketiganya kemudian dapat diciduk di satu kamar yang ternyata sering dijadikan tempat melayani pelanggannya.

Petugas terkejut, lantaran salah seorang perempuan yang diamankan sedang hamil tua.

Ketiganya langsung digelandang ke Mapolresta untuk mendapat pembinaan.

PSK sedang hamil tua itu mengaku masih turun ke jalan karena terdesak kebutuhan.

Ilustrasi PSK.
Ilustrasi PSK. (grafis tribunlampung.co.id/dodi kurniawan)

Ia juga mengaku ada saja lelaki hidung belang yang menggunakan jasanya walau sedang hamil besar.

"Terdesak kebutuhan sehari-hari, Pak," kata perempuan tersebut saat ditanyai petugas, di Mapolresta Tasikmalaya.

Selain terdesak kebutuhan, ia sengaja masih menjajakan diri, karena ternyata masih ada peminatnya walau ia sedang hamil tua.

"Entah kenapa masih ada yang yang pakai, mungkin beda aja kali," kata PSK hamil tersebut tanpa sungkan.

Meski demikian, pada awalnya, perempuan 35 tahun itu tak mengaku sebagai PSK.

Setelah didesak petugas, PSK sedang hamil tua tersebut akhirnya mengaku.

Ia memasang tarif sama seperti teman-temannya, sekitar Rp 250 ribu.

Kisah Miris Pegawai Hotel Dipecat dan Jadi PSK di Bali, Setor Tiap Bulan ke Oknum Polisi

Cerita lain dari seorang PSK terjadi di Bali.

Kisah miris wanita muda di Bali mantan karyawan hotel, terkena PHK, jadi PSK dan diperas oknum polisi.  

Seorang wanita muda di Bali memilih jadi PSK setelah dipecat dari hotel tempatnya bekerja.

Pandemi Corona yang membuat hotel di Bali tutup dan tak beroperasi menyebabkan manajemen melakukan langkah PHK.

Satu di antara karyawan hotel yang terkena PHK adalah wanita muda MIS (21 tahun).

MIS memilih jadi pekerja seks komersial (PSK) setelah di PHK dari hotel tempatnya bekerja.

Ia menjadi PSK dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sejak tiga bulan lalu, MIS menawarkan jasa prostitusi di aplikasi MiChat.

Didampingi kuasa hukumnya, MIS melaporkan kasus dugaan pemerasan itu ke Polda Bali, pada Jumat (18/12/2020).

Kuasa hukum korban, Charlie Usfunan mengatakan, MIS awalnya bekerja di sebuah hotel di kawasan Badung, Bali.

Namun, ia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Untuk bertahan hidup, kliennya memilih menjadi PSK dan menawarkan jasanya di aplikasi MiChat, sejak tiga pekan lalu.

"Korban punya masalah ekonomi dan terpaksa menjual diri melalui aplikasi Michat," katanya di Polda Bali, Jumat (18/12/2020).

Charlie menjelaskan, kasus dugaan pemerasan itu terjadi ketika MIS melayani jasa seorang pria hidung belang pada Rabu (16/12/2020).

Mereka bertransaksi di kamar indekos milik MIS di Denpasar.

Setelah pria tersebut masuk dan hendak berhubungan badan, tiba-tiba seorang oknum polisi berinisial RCN menggedor pintu kamar kos MIS.

RCN menunjukkan kartu anggotanya dan mengancam akan membawa MIS ke kantor polisi.

"Sebelum berhubungan ada yang masuk dan mengaku anggota polisi dengan menunjukan tanda pengenal," kata dia.

Oknum polisi itu lalu mengusir pria yang bertransaksi dengan MIS.

Setelah itu, kata Charlie, oknum polisi itu menyetubuhi MIS.

RCN juga mengambil ponsel milik MIS.

Ia meminta uang sebesar Rp 1,5 juta untuk menebus ponsel tersebut.

Selain itu, RCN juga memeras MIS dengan dalih "uang keamanan".

"Awalnya meminta handphone dan setiap sebulan meminta setoran Rp 500.000," kata Charlie.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali Kombes Pol Dodi Rahmawan membenarkan adanya laporan tersebut.

Korban, kata dia, sedang didampingi penyidik dari Subdit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan penyidik Bid Propam Polda Bali.

"Untuk menerima pengaduan dan melakukan proses sidik lebih lanjut," kata Dodi melalui pesan WhatsApp, Jumat.

Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dengan judul Seorang PSK Laporkan Oknum Polisi, Mengaku Disetubuhi dan Diperas Rp 500.000 Per Bulan

Baca juga: Mahfud Tanggapi Balik Jusuf Kalla, Keluarga Pak JK juga Lapor Polisi, Siapa Itu?

Baca juga: Bayi Tewas Akibat Kecelakaan Innova dengan Truk di Tol Cipali KM 79

Artikel ini sebagian telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pengakuan PSK Hamil Tua di Tasik yang Nekat Menjajakan Diri, Ternyata Banyak Peminat

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved