UMKM Lampung
Kuliner Lampung, Gurame Bakar Pondok Rawit di Lampung Selatan Menggoyang Lidah
Salah satu keunggulan dari warung Pondok Rawit milik Rahmat Witoto ini, ikan yang diolah merupakan ikan yang dipelihara pada kolam penampungan.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN – Menyambangi Sidomulyo, Lampung Selatan, rasanya tidaklah lengkap bila belum mencicipi berbagai kuliner yang ada.
Sidomulyo sendiri merupakan daerah yang berkembang cukup pesat di Kabupaten Lampung Selatan.
Banyak warung dan tempat makan yang menawarkan berbagai jenis kuliner menggoda.
Satu diantaranya yakni Pondok Rawit milik Rahmat Witoto di Desa Sidodadi, Sidomulyo.
Baca juga: Kuliner Lampung, Aneka Nasi Goreng Kedai Giba Rasanya Enak Harganya Ramah di Kantong
Baca juga: Kuliner Lampung, Sate Kambing RM Sudi Mampir Tulangbawang Dagingnya Lezat dan Empuk
Lokasinya memang sedikit agak masuk dari jalan utama tepatnya di belangkang pasar Sidomulyo.
Namun suasana hijau pepohonan bambu memberi nuansa sejuk tersendiri.
Pondok rawit milik Rahmat Witoto yang merupakan mantan kepala Desa setempat ini sangat terkenal dengan ikan gurame bakar, asam anis dan gurame pindangnya.
Juga ada menu lele bakar, nila bakar dan beberapa menu lainnya.
“Yang banyak dicari ikan gurame bakar dengan sambal cabai rawitnya dan asam manis,” terang dirinya saat berbincang santai dengan Tribunlampung.co.id di warung Pondok Rawit pada Sabtu (20/2/2021) siang.
Rahmat Witoto mengatakan, biasanya ramai pada akhir pekan Sabtu dan Minggu.
Baca juga: Masih Tertinggi, Kasus Covid-19 di Natar Lampung Selatan Tembus 229 Kasus
Baca juga: Pengedar Sabu dan Pelaku Curas di Lampung Selatan Ditangkap Polisi
Tidak hanya dari sekitaran Sidomulyo tetapi juga ada yang dari Bandar Lampung, Kalianda, Candipuro dan daerah lainnya.
Sebelum muncul pandemi Covid-19, kata dia, dalam sebulan dirinya bisa menghabiskan 3 kwintal khusus untuk ikan gurame.
Untuk sekarang hanya sekira 1,5 kwintal perbulan.
“Memang ada menurun. Tetapi masih ada setiap hari. Terutama akhir pekan cukup banyak yang datang,” ujar dirinya.
Biasanya, kata Rahmat Witoto, paling banyak pegawai kantor.
Seperti pegawai bank yang datang secara berbarengan untuk acara gathering.
Selain pondokan, juga ada fasilitas karaoke di salah satu aula yang biasa digunakan untuk gathering atau pertemuan.
Serta juga ada fasilitas wifi.
Salah satu keunggulan dari warung Pondok Rawit milik Rahmat Witoto ini, ikan yang diolah merupakan ikan hidup yang dipelihara pada kolam penampungan.
Ikan ini baru akan diambil saat akan diolah.
“Untuk ikan, kita selalu segar. Kita sedia ikan hidup. Bukan ikan yang disimpan dalam frezer (pendingin),” kata dia.
Warung Pondok Rawit ini telah buka sejak 6 tahun terakhir.
Warung buka dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB setiap harinya.
Baca juga: Dihantam Pandemi, Pelaku Usaha Sale dan Kripik Pisang di Lampung Selatan Coba Bertahan
Baca juga: Pencurian di Lampung Selatan, Pelaku Curi Tabung Gas Elpiji 3 Kg hingga Sandal Kulit Milik Korban
“Selama ini untuk promosi, kita dari pelanggan yang pernah datang. Banyak yang memberikan rekomendasi kepada teman-teman mereka,” terang Rahmat Witoto.
( Tribunlampung.co.id / Dedi Sutomo )