Pringsewu

Kisah Saudara Kembar Selamat dari Amukan Angin Kencang di Pringsewu, Lari saat Dengar Teriakan

Nyawa dua saudara kembar di Pringsewu terselamatkan saat peristiwa angin kencang atau angin puting beliung menerjang Kecamatan Adiluwih, Minggu sore.

Tribunlampung.co.id/R Didik Budiawan C
Dua saudara kembar, Alfa dan Alfi, warga Pekon Adiluwih, Kecamatan Adiluwih, Pringsewu, saat membantu membereskan puing-puing reruntuhan. Kedua saudara kembar itu selamat dari amukan angin kencang atau angin puting beliung yang melanda kawasan Pringsewu, Minggu (28/2/2021) sore. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Nyawa dua saudara kembar di Pringsewu terselamatkan saat peristiwa angin kencang atau angin puting beliung menerjang Kecamatan Adiluwih, Minggu (28/2/2021) sore.

Dua remaja yang masih duduk di bangku SMP di Pekon Adiluwih, berhasil selamat dari reruntuhan material dapur yang ambruk tersapu angin kencang.

Keduanya selamat setelah mendengar teriakan "keluar".

Langit di atas wilayah Pekon Adiluwih, Kecamatan Adiluwih, Pringsewu, gelap gulita, pada Minggu sekira pukul 15.00 WIB.

Baca juga: DPRD Pringsewu Nilai Pemkab Kurang Pro Aktif Tangani Jalan Rusak Akibat Angkutan Tambang

Baca juga: Angin Puting Beliung di Pringsewu Meluas hingga 3 Desa, 76 Bangunan Terdampak

Hujan pun turun dan suara angin terdengar berdesir kencang.

Bagus, pemuda lajang usia 24 tahun di Pekon Adiluwih bersama dua keponakan kembarnya, Alfa (15) dan Alfi (15), tergoda memasak nasi goreng.

Mereka menuju dapur nonpermanen ukuran sekitar 6x8 meter di bagian belakang rumah.

Bangunan menimpa satu unit mobil setelah tersapu angin kencang atau angin puting beliung, Minggu, 28 Februari 2021 sore.
Bangunan menimpa satu unit mobil setelah tersapu angin kencang atau angin puting beliung, Minggu, 28 Februari 2021 sore. (HO/Tribunlampung.co.id)

Sementara orangtua Bagus, Sajimen (56) dan Suryati (55), tidak di rumah karena sedang pergi ke Kecamatan Gadingrejo.

"Lagi nyuci wajan, dengar suara bunyi, gletak," cerita Bagus, Senin (1/3/2021).

Suara tersebut bersumber dari sudut bangunan.

Baca juga: BPBD Sebut 33 Bangunan Terdampak Angin Puting Beliung di Pringsewu

Baca juga: Kecelakaan Maut di Jalinbar Pringsewu, 2 Siswi SMP Tewas Masuk Kolong Truk

Ternyata, satu di antara kayu balok penyambung antara dapur dengan bangunan rumah pokok terlepas.

Sontak, suasana saat itu langsung berubah mencekam.

Pasalnya, angin di luar rumah bertiup kencang, mengakibatkan pohon-pohon tinggi sekitar rumah melengkung.

Bagus merasa akan adanya bahaya.

Ia kemudian bergegas mematikan listrik dengan menekan tombol siemens, yang berada di bangunan pokok rumah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved