Wawancara Eksklusif

Nasib Sepakbola Lampung di Tengah Pandemi, Banyak Kendala Tapi Itu Penting

Bagaimana dengan situasi persepakbolaan di Lampung dimasa pandemi COVID-19, berikut petikan Wansus dengan Ketua Asprov PSSI Provinsi Lampung.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Deni
Ketua Asprov PSSI Provinsi Lampung Eddy Syamsu menjelaskan sepakbola dimasa pandemi pada program wawancara khusus bersama Host Bayu Saputra Reporter Tribun Lampung. Nasib Sepakbola Lampung di Tengah Pandemi, Banyak Kendala Tapi Itu Penting 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sepakbola saat ini menjadi olahraga yang dirindukan oleh masyarakat Indonesia terkhusus oleh warga Lampung.

Bagaimana dengan situasi persepakbolaan di Lampung dimasa pandemi COVID-19, berikut petikan Wawancara Khusus (Wansus) dengan Ketua Asprov PSSI Provinsi Lampung Eddy Syamsu.

1. Seperti apa perkembangan sepakbola Lampung dari masa kemasa?

Perkembangan sepakbola di Lampung tentunya harus bersama-sama membangun olahraga yang favorit tersebut.

Kita ketahui bersama bahwa Lampung pernah ada dimasa kejayaannya dan pernah memegang medali emas pada PON.

Lalu Provinsi Lampung pada saat kejayaannya menjuarai PON itu mempunyai klub saat itu di liga utama yakni Jaka Utama.

Klub Jaka Utama ini merupakan klub profesional yang latihan secara profesional dengan sosok Marjuli.

Sehingga Lampung pernah bisa dapat medali emas di PON pada saat itu.

2. Bagaimana perkembangan liga sepakbola di Indonesia pada 2021 ini di tengah masih pandemi Covid-19?

Sebetulnya sepakbola itu ada sepakbola amatir dan profesional, saya kelola liga amatirnya.

Kasta tertinggi itu liga 3, yang merupakan tata kelola asprov ada soeratin. Meningkat liga 2 dan 1 sepakbola profesional.

Sepakbola profesional sudah dibuktikan di Lampung ada penonton yang militan dan penjualan kracis.

3. Apa kendala terbesar pelaksanaan liga di Indonesia di tengah pandemi yg belum berakhir ini?

Untuk menjadi klub profesional harus dihitung dan sepakbola itu besar biayanya. Untuk pemain gaji, transportasi dan itu ameua dihitung.

Setiap klub profesional harus ada sponsor dan dulu pernah dari APBD untuk membiayai klub tapi sekarang tidak bisa.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved