Bandar Lampung

Geliat Perekonomian Lampung Lewat Konektivitas Jalan Tol Trans Sumatera

keberadaan tol sejak dua tahun belakangan membuat dunia usaha di daerah yang berdekatan dengan tol baik di kota maupun kabupaten jadi terus bertumbuh.

Tribunlampung.co.id/Deni
Kondisi Gerbang Tol Itera Kotabaru. Geliat Perekonomian Lampung Lewat Konektivitas Jalan Tol Trans Sumatera 

Ibu dua anak ini setidaknya sekali dalam sebulan pasti ke Bandar Lampung. Biasanya dirinya masuk tol di Gerbang Tol Simpang Pematang atau Gerbang Tol Gunung Batin.

Tol Bakauheni Selatan
Tol Bakauheni Selatan (Tribunlampung/Dedi)

"Saya biasanya kalau harus cepat sampai kota masuk tol dari Simpang Pematang, tapi kalau santai lewat jalan raya dulu dan masuk tol di Gunung Batin. Menyesuaikan saja," bebernya.

Saat ke Bandar Lampung menjadi ajang baginya untuk refreshing, mengunjungi pusat perbelanjaan hingga tempat makan atau wisata kekinian yang hits.

Senada diungkapkan Mirwan, warga Liwa Lampung Barat ini terbantu dengan keberadaan tol dimana jarak tempuh menjadi lebih singkat 2 sampai 3 jam.

"Waktu belum ada tol untuk ke Bandar Lampung butuh waktu hampir 7 jam, ini sejak ada tol lebih singkat, 4,5 jam tembus. Masuknya di Terbanggi Besar dan keluar di Natar," ungkap agen sayur asal Lambar ini yang kerap ke Bandar Lampung untuk keperluan usahanya.

Terus Optimalkan

PT Hutama Karya (HK) terus menggeber manfaat JTTS dari berbagai sisi utamanya pertumbuhan ekonomi dan menciptakan peluang kerja. 

Kepala Cabang PT HK Ruas Bakter Hanung Hanindito mengatakan, jumlah rata-rata kendaraan per hari yang melewati Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar di 2021 ini mencapai 29.977 kendaraan.

"Didominasi oleh kendaraan golongan 1 yaitu sebesar 75,24 persen. Tidak ada perubahan dominasi kendaraan ini dari awal dioperasikannya ruas Bakter," jelasnya dikonfirmasi terpisah.

Sementara di Ruas Terpeka, juga didominasi kendaraan golongan 1 dengan persentase 61,93 persen dari total lalu lintas.

Menurutnya memang sudah seharusnya keberadaan JTTS turut memberi kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian termasuk di Lampung.

"Bentuk upaya kami juga dengan tetap bekerja sama melakukan sinergi usaha dengan Pemprov Lampung dan pengusaha-pengusaha lokal yang ada," ujarnya.

Salah satunya memberikan lowongan pekerjaan untuk masyarakat sekitar dan menyediakan minimal 30 persen lahan UMKM di rest area agar masyarakat mendapatkan kesempatan untuk menjalankan usahanya.

Saat ini bahkan sudah ada 394 UMKM yang terdaftar di rest area Lampung.

"Selain itu dengan adanya jalan tol, dapat memberikan benefit yaitu menekan cost angkutan dan mempercepat waktu perjalanan," timpal Hanung.

Hanung tak menampik, di kondisi pandemi Covid-19 terjadi penurunan angka lalu lintas kendaraan. 

Ruas Bakter mengalami penurunan hingga 32 persen dan Ruas Terpeka turun hingga 30 persen. 

"Namun saat ini lalu lintas kendaraan sudah mulai normal kembali seiring dengan mulai dilakukannya vaksin oleh pemerintah," ungkap Hanung.

Dari sisi fasilitas, PT HK juga terus membenahi kondisi rest area agar semakin baik.

“Rest area kami sudah memiliki fasilitas sesuai standar pelayanan minimal jalan tol (SPMJT). Seperti tempat ibadah, toilet gratis, tempat parkir, SPBU, dan adanya tenant jika pengguna jalan ingin beristirahat untuk makan/minum," kata Hanung.

Guna meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi pengendara, PT HK memberikan tambahan rambu-rambu peringatan, pengaman jalan tambahan, hingga sosialisasi baik melalui media yang ada di jalan tol maupun media sosial.

"Kami pun sudah bekerja sama dengan Polda Lampung dengan menempatkan personil PJR di ruas tol," urainya.

Selain itu, pihaknya rutin melakukan kegiatan seperti operasi mengantuk.

 "Namun upaya kami tidak akan berhasil jika tidak didukung dari kesadaran pengguna jalan pada saat berkendara,” kata Hanung.

Terlebih faktor kecelakaan yang terjadi kerap diakibatkan kondisi kendaraan yang tidak mendukung dan juga kondisi pengendara sendiri.

Dalam hal pelayanan di jalan tol, sambung Hanung, pihaknya telah mengikuti SPMJT yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Standar ini juga diikuti oleh adanya pemeriksaan berkala dalam 1 tahun dan pemeriksaan harian oleh petugas.

Perluas Koneksi

Pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Dr Eng IB Ilham Malik mengatakan, keberadaan jalan tol sudah pasti sangat membantu kelancaran arus lalu lintas termasuk mempercepat mobilitas.

"Baik itu lalu lintas yang sifatnya kendaraan untuk orang, barang dan jasa. Dari sisi itu harus diakui sangat bermanfaat," beber Ilham Malik.

Melalui jalur JTTS, masyarakat merasakan kenyamanan berkendara karena minimnya kondisi kerusakan jalan.

Guna semakin memperluas koneksi antar pulau, pengembangan jalan tol dari satu titik pergerakan ke titik pergerakan lain tentu sangat dibutuhkan.

Terlebih pembangunan jalan tol dibangun dengan memenuhi syarat melayani pergerakan dengan jarak yang jauh. 

"Lalu keberadaannya tidak bersinggungan dengan keberadaan jalan raya dan juga memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan hanya memperbaiki jalan raya yang sudah ada," urainya.

Pembangunan JTTS ke daerah-daerah lain, menurutnya harus terus digeber dengan melihat kelayakan dari sisi investasi nantinya.

( Tribunlampung.co.id / Sulis Setia Markhamah )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved