Bandar Lampung

Geliat Perekonomian Lampung Lewat Konektivitas Jalan Tol Trans Sumatera

keberadaan tol sejak dua tahun belakangan membuat dunia usaha di daerah yang berdekatan dengan tol baik di kota maupun kabupaten jadi terus bertumbuh.

Tribunlampung.co.id/Deni
Kondisi Gerbang Tol Itera Kotabaru. Geliat Perekonomian Lampung Lewat Konektivitas Jalan Tol Trans Sumatera 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Konektivitas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang terus diperluas dan menghubungkan kota-kota di Sumatera diyakini turut menyokong geliat pertumbuhan perekonomian di Provinsi Lampung.

Terlebih saat ini PT Hutama Karya (Persero) sudah mengoperasikan secara penuh beberapa ruas JTTS.

Mulai dari Bakauheni-Terbanggi (Lampung) hingga Sigli-Banda Aceh (Seksi 4).

President Indonesia Marketing Association (IMA) Lampung Heri Andrian membeberkan, keberadaan tol sejak dua tahun belakangan membuat dunia usaha di daerah yang berdekatan dengan tol baik di kota maupun kabupaten jadi terus bertumbuh.

Baik itu yang berada di ruas jalan tol Bakauheni-Terbanggi (Bakter) sepanjang 141 kilometer yang dilengkapi 11 gerbang tol maupun di ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang- Kayu Agung (Terpeka) sepanjang 189 kilometer dengan 7 gerbang tol.

JTTS seolah menjadi angin surga bagi pelaku ekonomi, utamanya dalam membangun bisnis di jalur strategis menuju gerbang tol.

"Contohnya keberadaan pusat oleh-oleh hingga rumah makan dan kedai kopi terus tumbuh melesat di kawasan Korpri, Bandar Lampung, yang menjadi satu titik pintu keluar masuk tol melalui Gerbang Tol Kotabaru," ungkap Andrian kepada Tribunlampung.co.id, Jumat (12/3/2021).

Pada satu toko oleh-oleh besar saja, terusnya, setidaknya bekerjasama dengan ratusan pelaku UMKM (usaha mikro kecil menengah).

Lalu rumah makan besar di jalur itu yang tadinya hanya satu kini tumbuh menjadi 10 rumah makan lebih di sisi kiri dan kanan.

Sekalipun itu di tengah situasi serba sulit akibat Virus Corona namun terus menggeliat. Kedai kopi hingga ragam minimarket juga turut menyertai.

"Ke depan pasti akan lebih banyak lagi yang bermunculan, seiring kondisi Covid-19 yang sudah mulai terkendali," ujarnya.

"Harga tanah di daerah tersebut saja sudah melonjak naik. Tadinya sekitar Rp 2 juta menjadi Rp 5 jutaan per meter bahkan lebih. Ukuran tanah 600 meter persegi tembus Rp 6 milyar," imbuhnya.

Di luar peningkatan harga tanah, sewa rumah toko (ruko) menjadi Rp 70 juta sampai Rp 80 juta per tahun. 

"Ini juga terjadi di daerah  Bandar Jaya (Lampung Tengah) hingga Tulang Bawang dan Tulang Bawang Barat, dimana meningkatkan perekonomian menjadi lebih baik di daerah kawasan tol tersebut," paparnya.

Belum lagi di Tulang Bawang Barat, terusnya, sektor pariwisata juga terus digenjot dan dari pemerintah daerahnya terus menggali potensi wisata yang ada.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved