Penipuan di Lampung Tengah
Begini Modus Warga Tulangbawang Jual 2 Traktor Bantuan Pusat Seharga Rp 240 Juta
Sutris (47), warga Purwajaya, Kecamatan Banjar Margo, Tulangbawang, diamankan karena melakukan penipuan dengan modus jual traktor bantuan pemerintah.
Penulis: syamsiralam | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG TENGAH - KWN alias Sutris (47), warga Purwajaya, Kecamatan Banjar Margo, Tulangbawang, diamankan karena melakukan penipuan dengan modus jual traktor bantuan pemerintah pusat.
Ia ditangkap berkat laporan korban Tubi (45), warga Kampung Uman Agung, Kecamatan Bandar Mataram, Lampung Tengah.
Kepala Satreskrim Polres Lamteng AKP Edy Qorinas mewakili Kapolres AKBP Popon Ardianto Sunggoro menerangkan, Sutris ditangkap di Gunung Sugih, Senin (22/3/2021) lalu.
"Modus pelaku KWN alias Sutris ini menjual traktor kepada korban Tubi. Padahal traktor tersebut merupakan bantuan pemerintah pusat untuk kelompok tani di Tulangbawang," kata Edy Qorinas, Senin (29/3/2021).
Baca juga: Penipuan Jual Traktor di Lampung Tengah, Korban Mengaku Sudah 5 Kali Angsur Pembayaran
Baca juga: Penipuan Jual Traktor di Lampung Tengah, Polisi Imbau Warga Tak Cepat Tergiur Harga Murah
Modusnya, kata Edy, Sutris meminta transfer sejumlah uang kepada korban.
Namun, traktor yang dimaksud tidak pernah dikirim korban.
"Setelah korban membuat laporan (polisi) Februari lalu, akhirnya kami dapati informasi pelaku justru selama ini berdomisili di Gunung Sugih, dan setelah itu kami lakukan penangkapan," terang Edy.
Berikut kronologi penipuan yang dilakukan Sutris.
Awalnya pelaku mendatangi rumahnya untuk menawarkan dua unit traktor bajak pada Februari 2021 lalu.
"Sekitar awal Februari dia (pelaku) datang ke rumah saya (di Bandar Mataram). Dia bilang sedang butuh uang dan mau jual dua unit traktor ke saya," kata Tubi.
Setelah diperlihatkan foto-foto traktor yang hendak dijual Sutris, korban tertarik.
Ia pun menyetujui harga traktor tersebut.
"Dua unit traktor itu ditawarkan ke saya Rp 240 juta, karena kalau saya beli di orang lain pasti harganya lebih dari itu," ujar Tubi.
Namun nahas, setelah melakukan pembayaran, Tubi tak pernah mendapatkan traktor tersebut.
Sementara pelaku tidak diketahui keberadaannya.