Universitas Muhammadiyah Metro
Dr Agus Sujarwanta Wakil Rektor UM Metro Jelaskan Perspektif MBKM dalam Pendidikan Tinggi
Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Sumatera Universitas Muhammadiyah Metro (UM Metro) Versi Kemdikbudristek.
Penulis: Advertorial Tribun Lampung | Editor: Advertorial Tribun Lampung
Dosen berperan sebagai fasilitator dalam proses pertukaran ilmu, menyusun kurikulum yang berorientasi dan berbasis pada proyek keilmuan, kelompok mahasiswa berbasis proyek keilmuan, partisipasi dalam debat studi kasus, dan lainnya.
Menurut Nadiem Anwar Makarim, yang membuatnya inovatif adalah cara berpikir. Perubahan ini bertujuan menghasilkan lulusan yang mampu bertahan, beradaptasi, dan memiliki kemampuan non-teknis untuk hidup dan bekerja dalam masyarakat. Lulusan memerlukan modal bagi kehidupan mereka di masa depan, bukan di kehidupan saat ini saja.
Profil lulusan dalam peta jalan pendidikan Indonesia, mencakup enam profil, antara lain: 1) berintegritas spiritualitas, 2) berwawasan kebhinekaan, 3) mandiri, 4) gotong royong, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif.
Pendidikan tinggi harus mampu mendorong orang bukan hanya bisa dalam bidang apa, melainkan orang ini punya kemampuan dan kemauan terus belajar seumur hidup sesuai dengan akselerasi perubahan ekonomi, adaptif, kolaboratif, kreatif, dan berpikiran terbuka.
Beban Belajar Merdeka Belajar
Merdeka belajar bagi mahasiswa jenjang Sarjana Satu (S1) diwujudkan di dalam kebebasan untuk memilih kegiatan pembelajaran di luar prodi yang diambil selama dua semester atau setara 40 sks. Perguruan tinggi wajib memberikan pilihan kegiatan pembelajaran di luar program studi. Setiap kegiatan yang dipilih mahasiswa harus dibimbing oleh seorang dosen yang ditentukan oleh kampus.
Daftar kegiatan yang dapat diambil oleh mahasiswa dapat dipilih dari program yang ditentukan pemerintah dan/atau program yang disetujui oleh rektor,".
Kegiatan yang bisa dipilih mahasiswa S1 untuk belajar untuk memenuhi bobot sks selama dua semester di luar kampus seperti: 1) magang dan praktik kerja, 2) mengajar di salah satu sekolah di daerah terpencil, 3) melakukan penelitian, 4) membantu proyek penelitian dosen, dan 5) membantu penelitian mahasiswa jenjang S2 dan S3. Bahkan oleh Nadiem Anwar Makarim, "Mahasiswa itu juga bisa bekerja sama dengan dosen untuk menciptakan suatu kurikulum sendiri, suatu project independent study”.
Mahasiswa, juga bisa memilih berkontribusi di desa atau sering dikenal sebagai Kuliah Kerja Nyata selama satu tahun. Pilihan lainnya adalah melakukan pertukaran mahasiswa antar universitas baik di dalam maupun di luar negeri.
"Entrepreunership, mahasiswa ingin merintis suatu start up yang dibina oleh dosen itu juga diperbolehkan. Jadi persetujuan (kegiatan) ini dari dua pihak yang melakukannya, satu rektor dan yang kedua adalah kementerian,". Beban satuan kredit semester (sks) yang wajib diambil di prodi asal adalah sebanyak 5 semester dari total semester yang harus dijalankan. Namun demikian, kebebasan untuk menentukan pembelajaran di luar prodi dan kampus ini tidak berlaku untuk prodi di rumpun ilmu Kesehatan.
Fasilitasi Ditjen Dikti bagi Perguruan Tinggi dalam MBKM
Dalam penyelengggaraan MBKM di perguruan tinggi secara nasional oleh Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. Nizam mengungkapkan dalam implementasi kebijakan Kampus Merdeka membutuhkan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak mulai dari civitas akademika, kementerian lain hingga dunia industri. Dalam konteks di lapangan secara lintas kementerian,
kerja sama penerapan program Kampus Merdeka akan segera dijalin dengan Kementerian Pembangunan Desa dan Transmigrasi (PDT) dengan tema Kampus Merdeka untuk Desa.
"Mahasiswa yang melakukan pengabdian kepada masyarakat ataupun mengajar di daerah terpencil akan dihitung ke dalam sks perkuliahan. Mahasiswa akan diminta partisipasinya dalam membangun desa dan mengawal implementasi Dana Desa".
Dalam kerja sama dengan dunia industri juga, akan semakin ditingkatkan agar “link and match” antara perguruan tinggi dengan dunia industri akan semakin baik. Dengan kebijakan baru, mahasiswa memiliki kesempatan untuk magang di dunia industri dengan jangka waktu lebih lama, maksimal 3 (tiga) semester.