Berita Terkini Nasional

Kasus Cungkil Mata Anak di Gowa, Peran Dukun Diungkap Polisi

Dukun berinisial SU (65) yang terkait ritual cungkil anak kini masih menjalani pemeriksaan saksi.

Editor: taryono
TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID
Kapolres Gowa AKBP AKBP Tri Goffaruddin Pulungan menjenguk langsung bocah berinisial AP yang menjadi korban ritual pesugihan orangtua, kakek dan neneknya di Tinggimoncong Gowa di RSUD Syekh Yusuf, Sabtu (4/9/2021). Bayu, paman AP, bocah 6 tahun yang matanya dicungkil orangtua, menyebut, kedua orangtua AP kerap melakukan ritual aneh hingga berhalusinasi. 

Sementara orang tua korban tengah menjalani pemeriksaan di RS Dadi Makassar.

Diduga keduanya mengalami gangguan kejiwaan.

Sementara itu, pihak kepolisian berjanji akan mengusut tuntas kasus tersebut.

Termasuk kematian DS (22) kakak AP yang diduga dicekoki air garam 2 liter.

Praktik ilmu hitam yang dilakukan kedua orang tua korban diduga memengaruhi pikiran mereka hingga melakukan kekerasan.

"Dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi memang kedua orang tua korban ini mempraktikkan ilmu hitam atau semacam pesugihan dan ini yang memengaruhi pikiran mereka sehingga melakukan kekerasan terhadap anaknya sendiri" kata Boby, Senin (6/9/2021), masih mengutip dari Kompas.com.

Kini mata kanan AP mengalami kerusakan berat akibat peristiwa tersebut.

Korban yang kini dirawat di RS Syekh Yusuf Kabupaten Gowa harus menjalani operasi.

Para pelaku disangkakan Pasal 44 Ayat 2 Undang-Undang No 23 tahun 2004 tentang penghapusan KDRT Jo Pasal 55, 56 KUHP atau Pasal 80 (2) Jo Pasal 76 C Undang Undang nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

Diberitakan sebelumnya, warga Malino, Kecamatab Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan digegerkan dengan aksi penganiayaan seorang keluarga terhadap bocah 6 tahun, AP.

Bocah tersebut diduga dianiaya oleh orang tua, paman, serta kakek dan neneknya.

Aksi penganiayaan dapat dihentikan setelah kerabat korban memergoki tindakan para pelaku.

Beruntung, kerabat korban bernama Bayu (34)  memergoki aksi para pelaku.

Ia pun berusaha mengentikannya.

Tangan dan kaki korban dipegangi oleh pelaku.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved