Limbah di Pantai Lampung

Camat Cek Limbah Aspal di Pantai Kalianda Lampung Selatan

Camat Kalianda Zaidan baru mendapatkan laporan soal keberadaan limbah di pantai. Ia mengaku langsung mengecek lokasi limbah diduga aspal tersebut.

Istimewa
Camat Kalianda Zaidan mengecek lokasi limbah diduga aspal, Sabtu (11/9/2021). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Camat Kalianda Zaidan baru mendapatkan laporan soal keberadaan limbah di pantai.

Ia mengaku langsung mengecek lokasi limbah diduga aspal tersebut.

"Iya, Mas, ini saya dan tim mau menuju ke lokasi," kata Zaidan, Sabtu (11/9/2021).

Zaidan mengatakan, dirinya baru mendapat informasi dari warga soal limbah aspal itu kemarin.

Baca juga: Limbah Hitam juga Ditemukan di Pantai Kota Agung Lampung

"Saya juga baru dapat informasi soal limbah itu kemarin dari beberapa warga. Lalu Mas menelepon hari ini, nanya soal limbah ini juga. Ini saya mau cek ke lokasi dulu," ujarnya.

"Kalau informasinya sih limbah aspal tersebut sudah tersebar di beberapa titik di Pantai Kalianda. Namun tidak di semua pantai, hanya beberapa saja," kata Zaidan.

Zaidan mengatakan, yang ia tahu limbah aspal itu ada di Pantai Sebalang.

"Kalau liat berita dan menurut informasi yang saya dapat, limbah yang diduga mirip ya saya juga tidak bisa memastikan itu adanya di sekitar Pantai Sebalang. Makanya saya juga kaget pas ada warga yang melapor," ujarnya.

Baca juga: Limbah Diduga Aspal Penuhi Bibir Pantai Sebalang Lampung Selatan

Sejak Sepekan Lalu

Warga sekitar Pantai Kalianda, tepatnya di Kelurahan Way Lubuk, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, telah melihat tumpukan limbah aspal sejak sepekan lalu.

Anton (30), warga Kelurahan Way Lubuk, mengaku melihat limbah itu seminggu lalu.

"Pertama kali saya melihat limbah aspal tersebut saat mencari rumput laut di pinggir pantai. Sekitar ya kurang lebih semingguanlah, Mas," kata Anton sembari menyiapkan alat untuk mencari rumput laut, Sabtu (11/9/2021).

Anton sempat menduga limbah itu tumpahan oli bekas.

"Awalnya saya mengira warna hitam yang menempel pada botol dan juga plastik bekas tersebut dari tumpahan oli bekas. Tapi pas saya cium, ternyata bukan bau oli. Malah baunya seperti bau aspal," ujarnya.

Anton (30), warga Kelurahan Way Lubuk, mengaku melihat limbah itu seminggu lalu.
Anton (30), warga Kelurahan Way Lubuk, mengaku melihat limbah itu seminggu lalu. (Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus)

Anton mengatakan, sampai saat ini limbah tersebut belum berdampak pada keramba rumput laut miliknya.

"Kalau limbahnya sih masih ke arah sana lagi, Mas. Sudah mau ke arah Pantai Ketang. Kalau di situ banyak banget. Bahkan warna hitamnya ada yang sampai ngebekas di pasir," ungkap Anton.

"Belum ada sih mas dampak dari limbah aspal tersebut. Tapi saya khawatirnya lama-lama limbah itu terbawa arus sampai ke sini," imbuhnya.

Hal sama dikatakan Nahrani (50), petani rumput laut di Kelurahan Way Lubuk.

"Saya sudah liat limbah aspal itu dari lima hari yang lalu. Saya kira tumpahan oli. Ternyata bukan. Mirip kayak aspal. Ketika dipegang, warna hitamnya akan lebih lengket dan susah dihilangkan," kata Nahrani.

"Untungnya tidak berpengaruh ke rumput laut. Karena rumput laut yang kita cari ada di dalam air. Sedangkan limbah aspal itu ada di pinggir-pinggir pantai terbawa ombak," jelasnya.

Nahrani menyebut pihak desa ataupun kelurahan belum ada yang datang untuk mengecek ke lokasi.

"Sampai sekarang belum ada aparat desa yang datang. Padahal limbah ini sudah ada lima hari yang lalu, dan mungkin sudah ada warga yang lapor ke mereka. Karena di beberapa tempat juga katanya banyak kayak gini. Yang saya tau ada juga limbah aspal gini di Pantai Sebalang," ungkapnya.

Pria yang juga mencari nafkah dari barang rongsokan ini menjelaskan, limbah itu sangat lengket.

"Saya juga kan bekerja mencari rongsokan. Jadi saya kumpulin itu botol-botol bekas dan beberapa barang lainnya. Pas saya cuci pakai sabun, warna hitamnya tetap tidak mau hilang. Harus dibersihkan pakai bensin baru bisa hilang. Itu juga harus digosok beberapa kali," pungkasnya.

( Tribunlampung.co.id / Dominius D Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved