Wawancara Eksklusif
Wawancara Khusus dengan Anshori Djausal, Budayawan Lampung yang Merupakan Pensiunan Dosen
Sosok Anshori Djausal dikenal sebagai seorang budayawan yang terkenal di Lampung. Ia juga seorang penggiat Akademi Lampung (AL).
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sosok Anshori Djausal dikenal sebagai seorang budayawan yang terkenal di Lampung. Ia juga seorang penggiat Akademi Lampung (AL).
Selepas pensiun sebagai dosen di satu universitas di Bandar Lampung sejak tahun 2017 lalu, ia kini menggeluti kegiatan melukis.
Berikut wawancara khusus Vincensius Soma Ferer, wartawan Tribunlampung bersama Anshori Djausal, tentang kegiatannya setelah memasuki masa pensiun sebagai pengajar.
Apa makna seni rupa menurut anda?
Seni rupa itu sama halnya dengan seni-seni lainnya. Hal yang bisa dilakukan guna mengekspresikan diri dan mampu membuat penikmatnya terhibur karenanya.
Baca juga: Bupati Lampung Barat Bagikan Seragam Sekolah Gratis ke Pelajar SD dan SMP di Suoh
Sejak kapan anda menyukai seni rupa?
Saya memang sejak kecil memang menyukai seni dan hal-hal lain yang berbau budaya. Namun, untuk seni yang spesifik ke seni rupa, sebenarnya baru saya tekuni selepas saya pensiun sebagai dosen pada tahun 2017 lalu.
Kala itu, saya diajak anak saya yang sudah lebih dulu terjun sebagai perupa, atau penggiat seni rupa.
Apa yang kerap anda lukiskan?
Dalam kurun waktu tersebut, sudah ada 150 ide yang sudah saya dalam karya rupa. Dimana 70 diantaranya sudah dituliskan dalam bentuk buku.
Dalam melukis, biasanya saya membuat hal-hal yang dekat dengan lingkungan sekitar. Misalkan saja hewan dan tanaman.
Apakah benar melukis itu sulit dan perlu bakat khusus?
Tidak benar, siapa pun sebenarnya bisa melukis. Dalam seni lukis, terdapat konsep yang menyebut semakin sederhana lukisan semakin indah.
Konsep ini lebih mengedepankan tersampaikannya komunikasi atau pesan moral dari pelukis kepada penikmat seni rupa dan masyarakat luas. Jadi tidak lah perlu melihat lukisan yang baik itu adalah lukisan yang indah hanya secara kasat mata.
Baca juga: Komisi III DPRD Metro Lampung Usul Perbaikan Genangan Air Jalan Tongkol
Lukisan sederhana, bila secara konsep dan bahan sudah siap, maka karya itu pun bisa diselesaikan dalam kurun waktu 2-4 jam saja.