Bandar Lampung
Larangan Minyak Goreng Curah Dibatalkan, Begini Tanggapan Pedagang di Bandar Lampung
Soal kebijakan terhadap minyak goreng curah, ia menegaskan pihaknya akan menyosialisasikan pembelian bahan konsumsi yang higienis.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kementerian Perdagangan (Kemendag) membatalkan rencana larangan penjualan minyak goreng curah.
Sebelumnya, minyak goreng jenis curah akan dilarang untuk diperjualbelikan mulai 1 Januari 2022 nanti.
Berdasarkan informasi, pembatalan kebijakan itu setelah menengok situasi aktual dari pandemi Covid-19 yang masih penuh ketidakpastian, hingga adanya kenaikan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).
Mengenai itu, Pemerintah Kota Bandar Lampung akan memastikan sikap berdasarkan kebijakan yang akan terbit secara legal nantinya.
Baca juga: Minyak Goreng Curah Dilarang di Bandar Lampung, Pedagang Kaget dan Pasrah
"Terkait itu kebijakan pusat, kita akan pelajari dan analisis. Kita ikuti saja," kata Kepala Dinas Pergadangan Bandar Lampung Wilson Faisol, Jumat (10/12/2021).
Soal kebijakan terhadap minyak goreng curah, ia menegaskan pihaknya akan menyosialisasikan pembelian bahan konsumsi yang higienis.
"Kita laksanakan yang baik saja untuk masyarakat," sebutnya.
Kabar tersebut disambut baik oleh pedagang pasar tradisional di Bandar Lampung.
Seorang pedagang Pasar Pasir Gintung yang tak menyebutkan namanya mengatakan, permintaan minyak goreng curah masih tinggi.
Baca juga: Jelang Libur Nataru, Harga Cabai dan Minyak Goreng di Bandar Lampung Merangkak Naik
"Masih banyak yang beli. Stok juga sepertinya masih tetap lancar, meskipun sempat ada larangan penjualan (minyak goreng curah)," kata pedagang tersebut.
Ia menyebut, pembeli minyak goreng curah biasanya pemilik usaha tempat makan maupun usaha kuliner lainnya.
Ia juga menyebut harga minyak goreng curah terbilang tinggi, yakni sampai Rp 20 ribu per kilogram.
"Minyak goreng curah bukan naik, tapi berubah harga. Harganya mulai dari Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu," ucap dia.
Parno, pedagang lainnya, mengatakan, harga minyak goreng kemasan juga sedang naik.
"Minyak goreng kemasan satu liternya Rp 19 ribu. Biasanya Rp 17 ribu seliter," ucap dia.