Muktamar NU
Muktamar NU 2021, Wakil Ketua PWNU Lampung Imbau Calon Ketum PBNU Hindari Politik Transaksional
Wakil Ketua PWNU Lampung M Irfandi berharap calon Ketua Umum PBNU hindari politik transaksional.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Wakil Ketua PWNU Lampung M Irfandi berharap calon Ketua Umum PBNU hindari politik transaksional.
Menurut Irfandi klaim dukungan dari para kandidat calon ketua Umum PBNU adalah hal yang lumrah dalam sebuah kontestasi.
Namun demikian, pemilihan Ketua Umum dalam Muktamar ke-34 merupakan forum kiai dan para ulama.
"Karena itu hindari politik transaksional yang mencolok dan terkesan transparan," kata M Irfandi kepada Tribunlampung.co.id, Kamis (23/12/2021).
Irfan menyebut ada ciri-ciri pola politik transaksional.
Seperti, proses pengiringan kelompok atau karantina dan pola pemilihan menggunakan metrik atau tanda pada penulisan nama calon yang dipilih.
"Hal ini hanya biasa di gunakan pada proses pemilihan tingkat OKP organisasi kepemudaan. Maka tidak boleh itu terjadi didalam forum Muktamar NU yang merupakan perkumpulan para Ulama," kata Irfandi.
Untuk itu, dia mengimbau seluruh calon ketua beserta pendukungnya untuk menghindari politik transaksional.
Sebab, hal tersebut dinilai dapat berdampak saling curiga sesama para ulama.
"Saya mengimbau untuk di hindari baik oleh calon maupun pemilik suara, karena itu artinya antara calon dan pemilik suara ada saling rasa curiga dan calon tidak mempercayai pemilik suara yang akan memilihnya," kata Irfandi.
Baca juga: Muktamar NU 2021, 11 PCNU di Lampung Diklaim Dukung Gus Yahya
"Bagaimana mungkin akan tercipta Organisasi NU masa depan yang baik, sehat dan mandiri kalau dari awal berangkat dari rasa Shuudzon," imbuh Irfandi.
Saling Klaim Dukungan
Pendukung Yahya Cholil Staquf mengklaim ada sebelas PCNU yang mendukung Gus Yahya.
Salah satunya Ketua PCNU Kabupaten Lampung Selatan Mahfudz.
Dia mengaku bulat mendukung Gus Yahya.