Tanggul Sungai Tak Ada, 7 Pekon di Cukuh Balak Tanggamus Tergenang Banjir

"Waktu saya berangkat untuk mengungsi masih bisa jalan, karena air selutut, habis sampai rumah anak, langsung airnya tinggi," ujar Samsiah.

Ia mengaku tidak bisa menyematkan apa-apa karena tidak menduga akan terjadi banjir.

Seluruh barang di dalam rumahnya basah. Air baru surut menjelang Subuh.

"Semuanya, pakaian, kasur, kompor, pokoknya semua basah. Ini saja saya tidak bisa masak, belum makan karena kompornya basah, berasnya basah. Tidak tidur juga semalaman," ujar Samsiah.

Ia mengaku baru kali ini banjir besar.

Sebab selama ini sungai Way Pertiwi masih ada tanggulnya.

Namun sekarang tidak ada tanggul lagi, sehingga ketika meluap langsung membanjiri permukiman.

"Sekarang tanggul sungai itu tidak ada lagi, jadi waktu air naik langsung banjir," jelasnya.

Dia pun berharap supaya aliran-aliran sungai besar dibuatkan tanggul lagi sehingga bisa melindungi warga saat volume air sungai meningkat.

Warga lainnya yang sawahnya terkena dampak banjir mengaku pasrah.

Kini mereka hanya tinggal membenahi tanaman padi yang masih tersisa.

Menurut Akhmad Zaidi yang sawahnya ada di Pekon Tanjung Raja, tanaman padinya baru saja dipupuk dan malamnya terendam.

"Baru seminggu tanam, siangnya baru dipupuk, langsung terendam, terus rusak kena lumpur," ujar Akhmad.

Ia mengaku, sawahnya ada enam kotak, kerusakan tanaman dari yang sedang sampai berat.

Begitu pun tegalan sawahnya ada beberapa ruas yang jebol.