Pesisir Barat
Mengenal Tari Halibambang yang Ada di Pesisir Barat Provinsi Lampung
Para penari melenggak-lenggokkan tubuh mereka sembari mengayunkan kipas yang ada di tangan kanan dan kiri mereka.
Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESISIR BARAT - Kala Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal melakukan kunjungan ke sejumlah wilayah di Pesisir Barat, ia kerap disambut dengan tari-tarian yang dibawakan oleh sejumlah penari.
Para penari melenggak-lenggokkan tubuh mereka sembari mengayunkan kipas yang ada di tangan kanan dan kiri mereka.
Para penari itu biasanya mengenakan pakaian berupa kemeja putih bercelana hitam dengan melilitkan kain sarung di pinggang mereka.
Penari lelaki biasanya mengenakan kopiah hitam, sementara penari perempuan mengenakan hijab hitam.
Baca juga: Apa Itu Seni Tari dan Unsur-unsur Seni Tari
Di hadapan Bupati beserta rombongan, dengan gemulai mereka menunjukkan kebolehannya dalam menari.
Sebuah kipas yang berada di tangan kanan dan kiri para penari, digerakkan layaknya sepasang sayap.
Jika diperhatikan dengan seksama, gerakan para penari dalam mengayunkan kipas bak seekor kupu-kupu yang sedang terbang.
Kabupaten Pesisir Barat memiliki segudang seni tradisional yang masih dipertahankan dan dilestarikan hingga kini, baik itu seni tari, seni tutur, seni rupa, dan lain sebagainya
Satu di seni tari yang masih dilestarikan hingga kini ialah Tari Halibambang atau Tari Kipas.
Elly Dharmawanti selaku seorang pemerhati budaya setempat menuturkan, Halibambang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti kupu-kupu.
Itulah sebabnya gerakan para penari kala mengayunkan kipas terlihat bak seekor kupu-kupu yang sedang terbang.
"Tari Halibambang ini biasanya ditarikan oleh putri-putri dari adat Saibatin (masyarakat adat suku Lampung di Pesisir Barat) untuk menyambut atau menghibur tamu adat yang sedang berkunjung," terang Elly.
Ia bercerita, tari yang menggunakan kipas yang berada di kedua tangan penarinya yang menjadi properti utama itu, menggambarkan tentang Kecantikan dan keindahan kupu-kupu yang berterbangan di alam dengan mengibas-ngibaskan sayapnya yang indah dan warna warni.
Sementara, gerakan kaki dan badan yang dinamis serta ayunan kipas di kedua tangan penarinya bergerak mengikuti alunan tabuhan rebana sebagai musik pengiringnya.