Lampung Barat

Duka Keluarga Korban Longsor di Lampung Barat, Katuwi: Salman Kerap Dilarang Main di Sana

Ia tertimbun material longsor hingga akhirnya meninggal dunia. Sampai saat ini keluarga masih tak percaya jika Salman telah tiada.

Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi warga
Salman Dhiyaul Haq semasa hidup. Duka keluarga korban longsor di Lampung Barat. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG BARAT - Salman Dhiyaul Haq, bocah usia 7 tahun, menjadi korban bencana longsor di Pekon Puralaksana, Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat, pada Senin (24/1/2022) lalu.

Ia tertimbun material longsor hingga akhirnya meninggal dunia.

Sampai saat ini keluarga masih tak percaya jika Salman telah tiada.

Suasana duka menyelimuti kediaman Katuwi, kakek almarhum Salman, di Pekon Mutar Alam, Way Tenong, Lampung Barat, Selasa (25/1/2022).

Ayah Salman, Hafid Muhamad Tarom, duduk terpaku.

Tak banyak kalimat yang bisa ia ucapkan.

Raut wajahnya terlihat masih begitu sedih.

Sementara sang ibu, Wahyu Ningsih, masih syok.

Ia masih begitu terpukul kehilangan buah hatinya yang mendadak itu.

Sedangkan sang kakek, Katuwi, kelihatan cukup tegar.

Baca juga: Bupati Lampung Barat Tinjau Lokasi Jalan Putus Akibat Longsor di Way Tenong

Ia berusaha melayani pertanyaan-pertanyaan Tribun.

Katuwi lantas bercerita, jika cucunya anak yang penurut.

"Dia itu penurut, lebih banyak diam kalau tidak ada yang nanya. Tapi anaknya itu aktif, suka main, gampang bergaul lah," cerita dia.

Ia lantas menceritakan kejadian yang menimpa cucunya tersebut. Ia bercerita, saat kejadian dirinya tak mengetahui jika Salman bermain di lokasi longsor.

Sementara ayaknya sedang berdagang di pasar dan ibunya ikut pengajian.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved