Jenderal Dudung Tegas Copot Baliho Habib Rizieq, Terekam dalam Buku Membongkar Operasi Psikologi

Buku berjudul “Dudung Abdurachman Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi” itu diluncurkan di Hotel Raffles, Jakarta, Sabtu (29/1/2022).

Editor: Andi Asmadi
ISTIMEWA
Ketegasan dan keberanian Dudung Abduracman, kala itu masih menjabat Pangdam Jaya dan berpangkat mayor jenderal TNI, membabat habis baliho Habib Rizieq Shihab di berbagai tempat di Jakarta tertuang dalam sebuah buku yang apik. Buku berjudul Dudung Abdurachman Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi itu diluncurkan di Hotel Raffles, Jakarta, Sabtu (29/1/2022). 

Kelompok Intoleran

Saat memberikan sambutan, Jenderal Dudung menegaskan tidak akan memberi peluang sejengkal pun kepada kelompok intoleran.

“Saya meminjam apa yang disampaikan Habib Lutfi dalam pengantar buku tersebut,” kata Jenderal Dudung.

“Pegang teguh empat pilar kebangsaan. Komitmen kita pada Merah Putih tidak boleh ditawar lagi. Indonesia terlahir dengan sebuah keniscayaan akan keberagaman dan perbedaan. Dalam perbedaan itulah terletak kekuatan kita sebagai bangsa," ujar mantan Pangkostrad ini.

Jenderal Dudung juga mengungkap pernyataan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono yang ada dalam pengantar buku tersebut.

“Pembiaran gerakan Intoleransi di Indonesia sangat berbahaya, karena sifat dari gerakan intoleransi adalah terorisme," katanya.

Buku Dudung Abdurachman Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi, menurut Jenderal Dudung, terkait upaya meningkatkan kewaspadaan terhadap kelompok intoleran yang ingin mencoba merobohkan empat pilar kebangsaan. 

"Empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 harus kita jaga agar Indonesia tidak goyah dan jatuh kepada tangan perusak persatuan dan kesatuan," paparnya.

Kepada seluruh jajaran TNI Angkatan Darat, Jenderal Dudung berpesan, "Kalian harus tahu mereka di mana, kegiatannya apa, di mana tempatnya, sehingga saatnya nanti kita tahu apa yang harus kita lakukan. Jangan ragu untuk melawan mereka, karena gerakan ini semakin pesat berkembang."

Jenderal Dudung kemudian melanjutkan, "Saya tegaskan, tidak ada tempat gerakan intoleran, mau itu bertameng agama, organisasi, kesukuan, atau kelompok separatis yang baru-baru ini sudah menewaskan anggota saya tiga orang dari AD di Papua," katanya.

Jenderal Dudung juga mengingatkan, jangan coba ada kelompok intoleransi ini masuk ke tubuh TNI AD. "Saya tidak akan segan menindak tegas," ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved