Tulangbawang

Operasi Pasar Minyak Goreng di Tuba Lampung Prioritas Warga Menengah ke Bawah

Pemkab Tulangbawang melalui Dinas Perdagangan setempat menggelar operasi pasar minyak goreng, di lapangan BMW Sport Center Menggala.

Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Endra Zulkarnain
Operasi pasar minyak goreng, di lapangan BMW Sport Center Menggala, Selasa (22/02/2022). 

Sayangnya, Disperindag Lampung Selatan batal menggelar operasi pasar minyak goreng di Lapangan Cipta Karya Kalianda.

Alasannya, beberapa stafnya terpapar Covid-19.

Tak pelak, batalnya operasi pasar minyak goreng membuat warga kecewa.

Sobirin, warga Desa Kecapi, mengaku sudah menunggu lama untuk mengantre.

"Saya datang ke sini untuk mengantre minyak. Kan informasinya akan ada pasar minyak di sini. Saya sudah ngantre minyak dari jam sembilan. Pas saya datang kok minyaknya nggak ada," kata Sobirin.

"Saya merasa kecewa. Saya aja datang dari Desa Kecapi naik ojek, udah bayar Rp 7.000. Sampai sini malah nggak ada minyak seperti ini," imbuh dia.

Terkait rencana operasi pasar di GOR Way Handak, Kalianda, Sobirin mengaku enggan karena takut kecewa.

"Saya malas ke sana. Nanti udah sampai sana malah minyaknya nggak ada juga. Saya udah keluar uang Rp 7.000 buat ke sini. Nanti kalau nggak ada lagi, saya makin kecewa," ujarnya.

Pemilik usaha tahu bulat ini mengaku bingung dengan kondisi saat ini.

Ia terpaksa mengurangi jumlah produksi agar tetap dapat berjualan.

"Untuk warga kayak saya, yang punya usaha gini, ya pasti bingung, Mas. Harga minyak mahal, sementara biaya produksi nggak bisa dipangkas. Ini aja harga kedelai ikutan naik. Jadi bahan baku tahu juga ikutan naik," katanya.

"Salah satu solusinya ya saya harus ngurangin jumlah produksi. Yang tadinya saya bisa produksi tahu bulat 300-400 biji sehari, terpaksa harus berjualan 150 biji. Sebab minyak ini mahal," jelasnya.

Sobirin berharap kelangkaan minyak dan harga minyak yang mahal ini bisa segera berakhir agar masyarakat tidak semakin menderita.

"Pengennya sih minyak ini ada lagi ya. Harganya kalau bisa jangan mahal-mahal. Kasian masyarakat, mau beli apa-apa mahal. Ditambah lagi pandemi ini, barang-barang apa pun mahal," tandas dia.

Hal sama diungkapkan oleh Wati, warga Patriot.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved