Mesuji
Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mesuji Akan Dibangun di Buko Poso Way Serdang
Menurut Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Mesuji Ardi Umum, saat ini pihaknya sedang melakukan pengukuran bakal calon BPBAT.
Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MESUJI - Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) bakal dibangun di Desa Buko Poso, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji.
Oleh sebab itu, Dinas Perikanan bersama Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Mesuji melakukan pengukuran lahan calon BPBAT tersebut.
Menurut Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Mesuji Ardi Umum, saat ini pihaknya sedang melakukan pengukuran bakal calon BPBAT.
"Setelah itu nanti kita akan mendatangkan tim penilai untuk dicek harga nilai jual tanah tersebut," ujar Ardi, mewakili Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mesuji Ripriyanto, Senin (7/3/2022).
Kemudian, lanjut Ardi, lahan tersebut akan dibeli oleh Pemda Mesuji sebagai aset pemda, dan selanjutnya dihibahkan kepada kementerian untuk pembagunan BPBAT.
Baca juga: Jaga Ekosistem Ikan, Dinas Perikanan Mesuji Akan Adopsi Kearifan Lokal Lubuk Larangan Jambi
Ardi menjelaskan, luas lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan BPBAT di Desa Buko Poso itu seluas 5 hektare.
"Kebetulan dari Kementerian sendiri telah melakukan survei di Kabupaten Mesuji, dan Desa Buko Poso sendiri menjadi salah satu wilayah yang cocok untuk pembangunan BPBAT karena difaktori oleh airnya yang baik," jelasnya.
Hal sama disampaikan Kepala Buko Poso Sahril Anuar.
Pihaknya sangat mendukung pembangunan BPBAT tersebut, sebab bakal memiliki dampak yang baik bagi masyarakat sekitar.
"Sebab dengan adanya bangunan ini kan otomatis akan ramai dan lingkungan sekitar akan terdampak khususnya perekonomiannya," ujarnya.
Ditambah, bakal ada permukiman baru di sekeliling BPBAT dan infrastruktur seperti jalan juga akan terdampak.
"Masyarakat kami sangat mendukung dengan adanya pembangunan ini. Terbukti masyarakat juga ikut terlibat dan semangat memberikan informasi tanahnya," pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / M Rangga Yusuf )