Bandar Lampung

Ketua MKKS SMK se Lampung: Ketersediaan Lapangan Pekerjaan bagi Lulusan SMK Masih Belum Mencukupi

Ketersediaan lapangan pekerjaan bagi lulusan SMA sederajat dan juga SMK di Lampung masih belum mencukupi.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra
Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMK se Lampung Edy Hardjito. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Ketersediaan lapangan pekerjaan bagi lulusan SMK di Lampung masih belum mencukupi.

Akibatnya, jumlah pengangguran terbuka untuk lulusan SMK di Lampung pun mencapai 49 ribu pertahun.

Gal ini dikatakan oleh Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMK se Lampung Edy Hardjito saat diwawancarai Tribun Lampung di ruang kerjanya, Rabu (16/3/2022).

Menurut dirinya, ketersediaan lapangan pekerjaan terbatas di Lampung untuk bisa menampung para lulusan SMK dan juga SMA sederajat.

Ketersediaan lapangan pekerjaan ini juga berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Stok Minyak Goreng di Sejumlah Minimarket di Mesuji Langsung Habis Dibeli oleh Warga

Baca juga: Disperindag Lampung Timur Tunggu Instruksi Pencabutan Aturan HET Minyak Goreng

"Pertumbuhan ekonomi 1 persen bisa menyediakan lapangan kerja 300 ribu orang.”

“Jika pertumbuhan ekonomi 5 persen, maka bisa mencapai 1,5 juta lapangan pekerjaan,” kata Edy.

Dikatakannya, jika setiap tahunnya ada 49 ribu orang. Jumlah ini tentu perlu ketersediaan lapangan pekerjaan untuk bisa menyerap lulusan SMK tersebut.

"Kalau persentase yang tertampung saya tidak hapal. Tapi kita tidak beralasan itu. SMK didorong bukan bekerja tetapi berwirausaha," kata Edy yang juga Kepala SMKN 2 Bandar Lampung ini.

Menurutnya, saat ini ada bentuk usaha yang didirikan oleh mileneal. Mulai dari kafe, jualan online, hingga trading saham.

Tujuannya, para lulusan SMK didorong untuk bisa menjadi wirausaha mandiri, jika tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.

Edy menegaskan, saat ini MKKS telah menyusun roadmap dari tahun 2020 – 2024 yang berfungsi sebagai panduan SMK di Lampung. Hal itu untuk menciptakan pemerataan mutu SMK di Lampung.

“Saat ini lagi proses dan harus singkronisasi kurikulum antara SMK dengan industri,” ungkapnya.

Baca juga: Ketua MUI Tulangbawang: Perbedaan Logo Halal Lama dan Baru Terletak pada Lafadz

Baca juga: 365 Personel Polres Tuba Lampung Kawal Pilkakam Serentak

Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Provinsi Lampung Agus Nompitu membenarkan, jika pengangguran dari lulusan SMK cukup tinggi dibandinkan latar pendidikan lainnya.

"Secara aggregate TPT (tingkat pengangguran terbuka) Lampung terendah ketiga diregional Sumatera," kata Agus Nompitu

Namun, kata dia, bisa saja para lulusan SMK tersebut terserap menjadi wirausaha, bukan bekerja di industri.

Sedangkan, Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Bandar Lampung Zainal Mutaqim mengatakan, pihaknya menyediakan pelatihan dan bimbingan di BLK dengan usia 18-40 tahun.

Untuk tahun 2022 ini, kata dia, sudah ada 96 orang yang diterima. Dimana yang mengikuti pelatihan bisa juga para lulusan SMK.

"Dengan pembiayaan dari APBD hanya 96 orang saja dengan 6 jurusan yakni las, menjahit, TIK, bisnis manajemen dan perhotelan, otomotif roda empat," kata Mutaqim.

Dikatakannya, untuk di Lampung ada 4 BLK. Yakni di Bandar Lampung, Metro, Way Abung dan Lampung Selatan.

( Tribunlampung.co.id Bayu Saputra )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved