Rumah Ambruk di Bandar Lampung
Ketua RT Ungkap Korban Suratmo dan Keluarga Baru 15 Hari Kembali Pindah
Ketua RT 014 lingkungan 1 Kotabaru Tanjungkarang Timur Aliaman mengatakan bahwa rumah kontrakan milik Nada Usani telah ditempati oleh korban.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Ketua RT 014 lingkungan 1 Kotabaru Tanjungkarang Timur Aliaman mengatakan bahwa rumah kontrakan milik Nada Usani telah ditempati oleh korban beberapa kali.
"Jadi beberapa kali korban ini pernah pindah kesini lagi, terakhir setengah bulan kembali lagi kesini," kata Ketua RT 014 Lingkungan 1 Kotabaru Tanjungkarang Timur Aliaman kepada Tribun Lampung, Kamis (17/3/2022).
Dikatakannya, rumah kontrakan tersebut seringkali disewa termasuk oleh korban.
Rumah kontrakan tersebut dibangun 5 tahun lalu, dan lokasinya memang dekat sungai.
Aliaman mengatakan, keseharian korban merupakan buruh bangunan. Sosok korban Suratmo dikenal sebagai pribadi yang baik.
Baca juga: BPBD Bandar Lampung Terjunkan 14 Personil untuk Mengevakuasi Korban yang Tertimpa Reruntuhan Rumah
Baca juga: Keluarga Mengungkapkan Suratmo Dikenal Sebagai Sosok Penurut dan Pendiam
Dirinya mengatakan, untuk kejadian robohnya rumah kontrakan terjadi pada sekira pukul 22.30 WIB.
“Saat kejadian ada warga yang memberitahu,” ujar Aliaman.
Kejadian tersebut, lanjutnya, kemudian dilaporkan ke Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Lalu, tim melakukan pencarian korban.
Korban ditemukan pada sekira pukul 04.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia. Korban kemudian dievakuasi oleh tim gabungan yang melakuka pencarian.
Korban Meninggal Tertimpa Bangunan Rumah Kontrakan
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pria tewas tertimpa bangunan rumah kontrakannya di Jalan Gajah Mada Gang Moris Kotabaru Tanjungkarang Timur, sekitar pukul 22.30 WIB.
Kejadian rumah ambruk yang menimpa Suratmo itu diketahui oleh tetangga korban, Emil.
Saat ditemui Tribun Lampung, Kamis (17/3/2022), ia mengatakan kejadiannya sekitar pukul 22.30 WIB.
Baca juga: Sadiah Mengaku Dirinya dan Sang Anak Terlindungi Spring Bed yang Terbang
Baca juga: Bapenda Lampung Tunda Pelaksanaan Program Keringanan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor
Ia mendengar suara gemuruh seperti gempa dan merobohkan rumah yang ditempati korban.
"Saya semalam sedang istirahat, saya kaget dan langsung menyuruh istri serta anak saya keluar rumah," kata Emil.
BPBD Terjunkan 14 Personil
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung menerjunkan 14 personel guna mengevakuasi satu keluarga yang tertimpa bangunan rumah kontrakan di Jalan Gajah Mada Gang Moris Tanjungkarang Timur.
Kepala BPBD Bandar Lampung Syamsul Rahman kepada Tribun Lampung mengatakan, Ada juga 4 personel pos Kecamatan Tanjungkarang Timur, 1 personil PMI, 1 ambulance Yayasan Wujudkan Mimpi, 6 IEA Bandar Lampung.
Ada juga 3 personel Samapta Polda Lampung, 11 Basarnas Provinsi Lampung dan 2 personel Forum Rescue Relawan Lampung.
Tim gabungan melakukan evakuasi terhadap Suratmo dan keluarganya yang tertimpa bangunan rumah kontrakan.
"Kejadian semalam pukul 23.00 wib yang merobohkan rumah berbentuk bangunan panggung ukuran 6 x 7 meter," kata Syamsul, Kamis (17/3/2022).
Pada pukul 03.49 WIB, korban sudah ditemukan tidak bernyawa lagi.
Didalam rumah tersebut, korban Suratmo (50) yang merupakan kepala rumah tangga didapati telah meninggal dunia.
Sedangkan Sadiah (46) dan anak korban Ranti (23) mengalami luka-luka ringan.
Istri dan Anak Korban Selamat Berkat Spring Bed
Kesedihan mendalam harus dirasakan oleh Sadiah (46), istri dari Suratmo (50).
Dirinya harus merelakan sang suami meninggalkan dirinya dan putrinya untuk selamanya.
Sang suami meninggal dunia karena tertimpa bangunan di rumah kontrakan mereka di Jalan Gajah Mada Gang Moris Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung.
"Jadi kejadian itu sekitar pukul 22.30 WIB. Kejadian itu rubuhnya tiba-tiba saja tidak ada suara dan langsung bunyinya itu gerukk dari atas kebawah jatuhnya bangunan itu," kata Sadiah istri korban Suratmo saat diwawancarai, Kamis (16/3/2022).
Dirinya mengatakan, saat kejadian spring bed yang ditidurinya terbang dan menimpa dirinya dan anaknya.
Saat itu, lanjutnya, Suratmo tidur di bawah spring bed.
"Kalau tidak ada spring bed itu sudah sama saja dengan nasib suami," kata Sadiah.
Menurutnya, memang ada firasat sebelum suaminya berpulang. Dimana Sadiah merasa giginya terasa rontok.
Sosok suaminya ini orangnya yang sabar dan penurut, dan dirinya mempunyai anak 2.
Semalam itu jenazah diangkat sekitar pukul 04.00 WIB.
Suaminya tertimbung matrial bangunan kontrakan yang roboh. Sehingga harus dicari oleh petugas.
( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Ketua-RT-014-lingkungan-1-Kotabaru.jpg)