Bandar Lampung

Daratan Pulau Pasaran Dihiasi Sampah Akibat Fenomena Alam Banjir Rob

beberapa sampah di pemukiman penduduk Pulau Pasaran nampak masih mengapung di atas dataran yang tergenang luapan air laut..

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Vincensius Soma Ferrer
Daratan Pulau Pasaran dihiasi sampah, Jumat (20/5/2022). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Daratan Pulau Pasaran dihiasi sampah, Jumat (20/5/2022).

Dari informasi yang terhimpun, kondisi ini telah terjadi mulai dari Senin (16/5/2022) kemarin.

Hal ini akibat dari munculnya fenomena alam banjir rob yang hadir setiap harinya selama beberapa hari ke belakang.

Saat air laut naik ke permukaan pulau, sampah dari pesisir Bandar Lampung yang muasalnya dari sampah yang tidak terkelola di daratan dan wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) ikut dalam hanyutan ombak.

Sementara dari pantauan, beberapa sampah di pemukiman penduduk Pulau Pasaran nampak masih mengapung di atas dataran yang tergenang luapan air laut.

Baca juga: 16 Sapi di Lampung Positif PMK

Baca juga: Banjir Rob 1 Meter, Warga Pulau Pasaran Bandar Lampung Gunakan Perahu

Di titik terdalam, ketinggian banjir rob sampai pada lutut orang dewasa.

Walau dengan kondisi itu, aktivitas masyarakat lokal nampak berjalan seperti biasa.

"Memang kalau air laut pasang, sampah hampir pasti hanyut ke pinggiran Pulau Pasaran, tapi beberapa hari terakhir sampah sampai ke pemukiman," ujar Said, RT 09 Kelurahan Kota Karang, Jumat (20/5/2022).

Kata Said, warga Pulau Pasaran hampir selalu membersihkan lingkungan pulau kala sampah hanyut di pesisir.

Namun, kata dia, pembersihan itu seakan percuma dengan hadirnya sampah secara terus-menerus ke lingkungannya.

Menurutnya, sampah yang hanyut membuat Pulau Pasaran terlihat kumuh.

Kondisi itu dianggap tidak ideal untuk wilayah yang menjadi sentra produksi ikan asin di Bandar Lampung ini.

Warga Pulau Pasaran berharap, warga yang bermukim di area perkotaan dan aliran sungai untuk berhenti membuang sampah secara sembarangan ke sungai.

"Harus ada keterkaitan diantara semua warga yang didapat, terutama warga kota sana yang suka buang ke sungai. Ini harus berhenti dulu," ucapnya.

Sebelumnya, Tribun memberitakan bagaimana sampah menumpuk di area muara Sungai Way Belau, Bandar Lampung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved