Lampung Selatan

Kakak Adik Seberangi Laut dari Jawa ke Lampung Cuma Bawa Uang Rp 6.000

Dua bocah usia 7 dan 10 tahun nekat seberangi laut dari Pulau Jawa ke Lampung karena kangen dengan orangtuanya.

Tribunlampung.co.id / Domisius Desmantri B
KSKP Bakauheni yang telah mengantarkan pulang dua bocah yang kabur dari pondok pesantren (Ponpes) di Rangkas Bitung, Serang, Banten. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Dua bocah usia 7 dan 10 tahun nekat seberangi laut dari Pulau Jawa ke Lampung karena kangen dengan orangtuanya.

Kakak beradik ini melakukan perjalanan menggunakan kereta api kemudian naik kapal penyeberangan Merak-Bakauheni. Mereka hanya memegang uang Rp 6000.

Mereka tidak kuasa menahan rindu sehingga kabur dari Pondok Pesantren.

Dua bocah kakak beradik tersebut selama setahun tidak bertemu orangtua karena mondok di Pondok Pesantren  El Rabani Rangkas Bitung, Serang, Banten.

Kakak beradik tersebut adalah Reyhan (10) dan Imam (7). Orang tuanya tinggal di Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Baca juga: Tangis Keluarga, Sambut 2 Bocah Ditemukan Bingung di Kapal Merak Bakauheni

Baca juga: CJH Lampung Kloter Pertama, Masuk Asrama Haji 5 Juni Mendatang

Hingga kedua anak ini ditemukan kebingungan di kapal penyeberangan Merak Bakauheni. Yakni di KMP Nusantara.

Beruntung awak kapal langsung mengantar keduanya ke KSKP Bakauheni.

"Pada 28 Mei 2022 datang ke polsek KSKP Bakauheni Pak Andi, dari KMP Nusantara. Dia membawa dua orang anak laki-laki, bernama Reyhan (10) dan juga Imam (7)," kata Kepala KSKP Bakauheni AKP Ridho Rafika, Minggu (29/5/2022).

"Setelah ditanya-tanya memang kedua anak ini, si Imam dan si Reyhan, ini posisinya di atas kapal, itu juga sedang kebingungan," imbunya.

Dilanjutkan Ridho,  kedua bocah tersebut telah diantarkan ke rumahnya di  Perumahan Bougenvil, Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan.

Kedua bocah tersebut diantar pulang oleh Bripda Putra Souka Satria dan Bripka Rio Kusbiantoro dari KSKP Bakauheni, sekitar pukul 13.00 WIB.

Kedatangan dua bocah tersebut disambut tangis dan haru oleh tetangga dan juga keluarga.

Bripda Putra Souka Satria mengatakan, ketika kabur dari ponpes kedua bocah tersebut hanya memegang uang Rp 6.000.

"Pas kita tanya-tanya pas pergi dari sana mereka megang duit apa nggak. Katanya pegang. Cuma Rp 6 ribu," kata Souka, Minggu (29/5/2022)

"Ketika ditanya mereka ngomong sempat naik kereta. Sampai tahu harganya, Rp 3 ribu per orang. Terus sempat naik kapal juga. Untungnya pihak kapal sadar, dan langsung membawa mereka ke kantor. Jadi mereka nggak bayar," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved