Bandar Lampung

Kasus Penusukan Oknum Anggota TNI di Kafe Tokyo Space Bandar Lampung Masih Jadi Misteri

Sudah dua pekan berlalu, kasus penusukan oknum anggota TNI di di Tokyo Space Bandar Lampung belum juga terungkap.

Editor: Dedi Sutomo
tribunlampung/joe vitter
Ilustrasi - Kafe Tokyo Space Bandar Lampung. Kasus penusukan oknum anggota TNI belum terungkap, meski 2 pekan berlalu pasca kejadian. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Sudah dua pekan berlalu, kasus penusukan oknum anggota TNI di di Tokyo Space di Jalan KS Tubun, Rawalaut, Enggal, Bandar Lampung, belum juga mampu diungkap oleh pihak kepolisian.

Penyidikan dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi masih dilakukan guna mengungkap kasus tersebut.

Meski sudah lewat 2 pekan, kasus tersebut belum menemukan titik terang terkait pelaku penusukan.

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Devi Sujana mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan secara maraton dengan total 50 orang.

Saksi tersebut berasal dari berbagai unsur, mulai dari pengelola, pengunjung, hingga tukang parkir di lokasi kejadian.

Baca juga: Setelah Dioperasi, Kini Kondisi Bocah SD Korban Penusukan Pelaku Perampasan Ponsel di Balam Membaik

Baca juga: Belum Terungkap, Misteri Pelaku Penusukan Prajurit TNI di Tokyo Space Mengarah ke Pengunjung Kafe

"Pemeriksaan saksi tidak sekali, bahkan ada yang kita periksa 5 sampai 6 kali," kata Devi, Senin (30/5/2022).

Pemeriksaan berulang dilakukan agar para saksi-saksi ini benar benar ingat dengan kondisi dan situasi di tempat kejadian.

Devi menambahkan, ada beberapa anggota TNI dari total 50 orang saksi yang diperiksa.

Namun dirinya enggan menyebutkan berapa orang jumlah saksi dari anggota TNI. "Belum bisa kita sebutkan," kata Devi.

Devi juga meminta dukungan semua pihak agar perkara tersebut segera terungkap.

Dirinya berjanji bakal menggelar ekspos ketika pelaku penusukan telah berhasil diamankan.

"Mudah mudahan dalam waktu dekat bisa kita ungkap dan ekspos pelakunya," kata Devi.

Baca juga: Penusukan Siswa SD di Bandar Lampung, Polisi Buru Pelaku

Baca juga: Residivis Kasus Penganiayaan di Bandar Lampung Jadi Korban Penusukan Orang Tak Dikenal

Mengenai barang bukti yang sudah diamankan, Devi menyebut ada barang bukti khusus yang belum bisa diungkapkan ke media.

Kendati demikian, dari barang bukti yang ditemukan dan hasil pemeriksaan saksi sudah mengarah ke terduga pelaku.

"Pelakunya belum kita ungkap, yang jelas pelaku ini merupakan salah satu dari pengunjung kafe juga," kata Devi.

Polisi Buru Pelaku Penusukan Siswa SD

Jajaran Polsek Kedaton masih memburu pelaku penusukan MA, pelajar kelas 6 SD di Bandar Lampung.

MA menjadi korban penusukan diduga karena mempertahankan ponsel miliknya dari incaran pelaku tindak pidana pencurian.

Hal itu dialami korban tak jauh dari rumahnya di Jalan Leki Pali, Sepang Jaya, Kedaton, Bandar Lampung, Kamis (26/5/2022) sekira pukul 19.30 WIB. 

Kapolsek Kedaton Kompol Atang Syamsuri mengatakan, pihaknya masih menyelidiki pelaku penusukan tersebut.

"Anggota kami masih melakukan penyelidikan untuk menangkap pelakunya," kata Atang, Minggu (29/5/2022).

Atang menambahkan, pelaku yang belum teridentifikasi diduga hendak menjambret ponsel korban.

Pasalnya, saat itu korban diketahui sedang memainkan ponselnya di pinggir jalan.

Bahkan keterangan dari pihak keluarga, korban sempat berteriak ponselnya hendak diambil orang tak dikenal.

Meski berhasil mempertahankan ponselnya, korban menderita luka senjata tajam cukup berat.

"Sampai di rumah korban sudah mengalami luka parah di bagian rusuk sebelah kanannya," kata Atang.

Penusukan tersebut membuat korban tak sadarkan diri, hingga dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Sampai saat ini korban diketahui masih dilakukan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Bandar Lampung.

Karena itu pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar mengawasi anaknya, jangan sampai memancing pelaku untuk berbuat kejahatan.

"Kami juga sudah berkordinasi dengan polsek jajaran untuk mengungkap pelakunya," kata Atang.

Sementara itu, Ketua Komnas Perlindungan Anak Bandar Lampung Ahmad Apriliandi Passa berharap aparat kepolisian dapat segera menangkap pelaku.

Di samping itu, dirinya juga mengingatkan bagi para orang tua agar mengawasi penggunaan ponsel anak.

Menurutnya penggunaan ponsel penting juga untuk anak, terutama sebagai alat komunikasi ketika meminta jemput pulang sekolah.

"Dalam perjalanan pulang, anak harus diingatkan untuk tidak menggunakan HP ketika dalam perjalanan agar tidak mengundang orang yang berniat jahat," kata Ahmad.

Pengawasan pemakaian ponsel juga berlaku ketika Anak sudah berada di lingkungan rumah.

"Di rumah sebaiknya para orang tua juga tidak membebaskan begitu saja anak untuk menggunakan HP dan bermain game serta mengakses konten yang tidak sesuai umur mereka," kata Ahmad.

( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved