Penangkapan Khilafatul Muslimin
FKPT Lampung Tunggu Lanjutan Kasus dari Polisi, NII Crisis Center Nilai Lampung Wilayah yang Terbuka
Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung meminta masyarakat untuk terus tanamkan sikap wawasan kebangsaan.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung meminta masyarakat untuk terus tanamkan sikap wawasan kebangsaan.
Ketua FKPT Lampung M Firsada kepada Tribun Lampung, Rabu (8/6/2022) mengatakan, penangkapan pemimpin Kholifatul Muslimin jadi warning agar masyarakat itu harus memiliki sikap kebangsaan cinta tanah air.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini ada ideologinya yakni Pancasila dan UUD 1945.
"Kita ini bentuk negaranya NKRI dan Bhineka Tunggal ika, jadi 4 pilar kebangsaan atau 4 konsesus dasar ini menjadi pegangangan penting dalam hidup bernegara," kata Firsada yang juga Kepala Badan Kesbangpol Lampung ini
Dalam menanggapi penangkapan pemimpin Khilafatul Muslimin ini, pihaknya masih menunggu lanjutan kasus tersebut dari pihak aparat kepolisian.
"Kalau kemarin penangkapan polisi itu dalam penegakan hukum ada dalam pelanggaran UU ITE menyebarkan berita bohong," kata Firsada
Baca juga: Jamaah Khilafatul Muslimin Ada di Lampung Timur, Kepala Kesbangpol: Ternyata Kantor Mereka Tidak Ada
Dan belum tahu pelanggarannya dimana dan yang menangkap juga bukan Densus 88, kalau densus baru terpidana terorisme yang ditangkap.
Kasus ini menurutnya masih pidana umum, tapi kedepannya belum tahu pidana lainnya.
"Kalau analisis kami secara umum ini pidana umum dan kita tunggu saja kasus lanjutan tersebut," kata Firsada
Dalam perspektif FKPT, pihaknya telah meminta dan mengimbau mereka Kholifatul Muslimin ini termasuk MUI juga sudah menggelar dialog pada 2020-2021 dan termasuk Kemenag.
"Saya ditanya seperti apa kiprahnya kholifatul muslimin ini, menurut FKPT Lampung bahwa sebetulnya tertutup. Tapi pada 2020 mereka melakukan pawai dan FKPT mulai melakukan pengamatan dimana saja serta siapa saja anggotanya. Termasuk juga MUI Lampung dan Kemenag Lampung telah meminta mereka untuk berdialog," ujarnya
Tapi pada Juli 2021, menurut dia, mereka kembali pawai dengan jumlah yang lebih besar dan mengabaikan protokol kesehatan.
"Saat ini memang baru pidana umum yang saya baca dari FKPT karena kita kan mengamatinya sebagai FKPT dan sejauh ini belum mengarah terorisme dan baru siar saja mereka," kata Firsada
Lalu terkait mengapa Lampung jadi daerah subur dalam perkembangan radikalisme?
Dikarenakan Provinsi Lampung memiliki penduduk yang banyak yakni 9 juta jiwa atau terbanyak setelah Sumatera Utara 14 juta jiwa.
