Lampung Utara
Emak-emak di Lampung Utara Menjerit, Harga Cabai Makin Pedas Rp 80 Ribu per Kg
Harga cabai di Lampung Utara meningkat drastis hingga 100 persen. Alhasil emak-emak yang biasa belanja urusan dapur kelimpungan.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
"Modal kita belanja sekarang harus dua kali lipat karena kenaikan sudah sampai seratus persen. Omzet pun sekarang berkurang drastis, ngabisin dagangan sekarang agak lama, dan itu berpengaruh pada bobot dagangan yang berkurang," keluhnya.
Ia bersama pedagang lainnya berharap Pemkab Lampura dapat mencarikan solusi untuk menstabilkan kembali harga-harga bahan pokok, mengingat saat ini kondisi keuangan masyarakat masih sulit ditengah pandemi.
Sukarni pedagang lainnya menyebut, naiknya harga bumbu dapur sudah sejak sebulan lalu. Penyebabnya belum diketahuinya. Untuk dagangan dirinya hanya berani menjual dengan jumlah sedikit.
“Harga cabai saya jual Rp 85 ribu Perkilo sama dengan harga cabai caplak,” katanya.
Salah satu warga yang sedang berbelanja, Rina (45) mengeluhkan lonjakan harga bahan pokok di pasar. Selain harus memikirkan dapur, Ia juga harus memutar otak memikirkan keperluan keluarga di rumah.
Ia berharap kondisi ini dapat segera dibenahi dan kembali normal harga-harga bahan pokok, mengingat komoditas yang merangsek naik merupakan kebutuhan sehari-hari.
"Ya minta tolong lah sama Pemerintah, stabilkan lagi harga kebutuhan dapur, kalau kayak gini terus bisa ngejerit kami emak-emak ini," ujarnya.
(Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)