Berita Terkini Nasional

Ayah Bunuh Anak Kandung Saat Tidur Pulas di Kursi, Gegara Sakit Hati

Ayah bunuh anak kandung saat putranya tengah lelap tidur di kursi panjang pada pagi hari. Perbuatan itu dilandasi sakit hati karena ucapan.

MUSLIMIN/TRIBUN TIMUR
Ambulans bersiap mengangkut jenazah korban ayah bunuh anak kandung, Kamis (23/6/2022) kemarin di Dokpol Biddokkes Polda Sulsel. Adapun TKP pembunuhan di Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar. 

Tribunlampung.co.id, Makassar - Seorang ayah bunuh anak kandung saat putranya tengah terlelap tidur di kursi panjang, gara-gara sakit hati.

Sontak peristiwa ayah bunuh anak kandung yang dilandasi rasa sakit hati itu membuat gempar warga sekitarnya.

Peristiwa ayah bunuh anak kandung itu terjadi akibat sang bapak sakit hati dengan ucapan yang dilontarkan si buah hati.

Ucapan menusuk hati orang tuanya itu lah membuat kalap sang ayah bunuh anak kandung.

Lantaran sakit hatinya, ayah bunuh anak kandung dengan cara memukuli putranya pakai balok. Padahal saat itu korban, si anak tengah tertidur pulas.

Baca juga: Video Viral Emak-emak di Makassar Kesal dan Bubarkan Pedemo

Baca juga: Profil Rahmat Erwin Abdullah, Atlet Angkat Besi Asal Makassar yang Akan Bertanding di SEA Games 2022

Ujungnya, anak tewas seketika dengan cidera berat pada bagian kepalanya, karena dipukuli sang ayah pakai benda keras. 

Kejadian tragis seorang ayah bunuh anak kandung ini terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Pelaku bernama Rahman (70), sementara korbannya Rusli (42).

Rahman, ayah bunuh anak kandung, saat Rusli sang anak tertidur pulas, Kamis (23/6/2022) pagi.

Sementara motif pelaku tersinggung dengan kata-kata korban.

Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando membenarkan kejadian ini.

"Terjadi perselisihan (Rahman) dengan korban (Rusli) dan korban berkata kepada bapaknya dengan ucapan, 'kenapa ko datang di rumah ini bikin susah saja disini," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando.

Baca juga: Ancam Bunuh Pekerja PT SIP, Preman di Tulangbawang Tak Berkutik Dibekuk Polisi

Baca juga: Nasib Perampok yang Bunuh Pegawai BRI Link Lampung Timur, Kini Tewas Mengenaskan

Perkataan itu lah diduga membuat Rahman naik pitam terhadap anak kandungnya (Rusli).

Namun, Rahman belum melampiaskan emosinya dan hanya bergegas menunaikan Salat Subuh.

"Tak lama kemudian setelah itu korban pergi tidur dan pukul 05.00 Wita, pelaku pergi Salat Subuh. Pulang salat pelaku melihat Rusli sedang tertidur di kursi panjang di ruang tengah," ungkap Lando.

Saat itulah, Rahman tiba-tiba memukuli putranya yang tertidur pulas dengan balok.

"Selanjutnya pelaku melakukan penganiayaan dengan cara memukul kepala korban kurang lebih lima kali ke arah kanan menggunakan balok," bebernya.

Rusli yang dihantam balok berulang kali pun tewas di tempat dengan kondisi cidera di kepala.

Sementara, Rahman usai melancarkan aksinya langsung bergegas ke Polsek Tallo menyerahkan diri.

Diketahui Seorang ayah nekat membunuh anaknya di Jl Sinassara, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar, Kamis (23/6/2022) pagi.

Sang ayah diketahui bernama Rahman (70) dan anaknya yang menjadi korban, Rusli (42).

Jenazah sang anak (Rusli) sempat dibawa di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel untuk divisum.

"Iya, telah terjadi panganiayaan yang mengakibatkan korban kehilangan nyawa," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando KS.

Sementara sang ayah yang merupakan pelaku, telah diamankan di Polsek Tallo.

Pelaku, menurut informasi yang diperoleh menyerahkan diri ke polisi setelah menghabisi nyawa putranya.

Ia membunuh anak kandungnya, dengan menggunakan balok yang dihantamkan ke kepala Rusli yang tertidur.

Pernah Terjadi di Sumatera

Peristiwa ayah bunuh anak juga pernah terjadi pada 22 April 2021 di wilayah Sumatera Barat. Kejadian itu sempat membuat heboh.

Sebab si anak gadis berusia 14 tahun ditemukan terkubur di gundukan tanah di ladang gambir dekat rumahnya. Tepatnya, di Jorong Koto Tinggi, Kenagarian Simpang Kapuak Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. 

Polisi mengungkap, korban Sr tewas dibunuh. Sr yang ditemukan terkubur di ladang Kamis (22/4/2021), ternyata dibunuh ayah tirinya.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, ayah tiri korban telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan dan diamankan di Polsek Guguak.

"Telah dilakukan penangkapan dan penetapan sebagai tersangka terhadap pelaku inisial SM alias Md (50) seorang petani yang merupakan ayah tiri korban," kata Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.

Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto menjelaskan, korban berinisial Sr (14) masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) diduga sengaja dihilangkan nyawanya oleh ayah tirinya.

Korban ditemukan meninggal dunia di Jorong Koto Tinggi, Kenagarian Simpang Kapuak, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumbar.

"Awalnya dilaporkan oleh ibu kandungnya berinisial AR (37), kalau korban hilang sejak Minggu tanggak 18 April 2020," kata Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.

Dilansir TribunPadang.com, pihak kepolisian saat itu menyelidiki terkait ditemukannya seorang gadis meninggal dunia dalam kondisi terkubur di Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Korban diketahui berinisial SR yang merupakan warga Jorong Koto Tinggi, Kenagarian Simpang Kapuak, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumbar.

Sebelumnya, SR  ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Kamis (22/4/2021), beberapa hari yang lalu.

Terpisah, Kepala Pos Basarnas 50 Kota, Robi Saputra mengatakan pihaknya diminta melakukan evakuasi korban setelah mendapatkan laporan dari kepolisian.

"Kami mendapatkan laporan melalui sambungan telpon dari Kapolsek Guguak, bahwasanya korban yang sebelumnya dilaporkan hilang telah ditemukan," kata Kepala Pos Basarnas 50 Kota, Robi Saputra, Jumat (23/4/2021).

Kata dia, korban ditemukan sekitat pukul 15.40 WIB dan dilaporkan kepada pihaknya oleh kepolisian. Pihaknya langsung mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap jenazah korban.

"Lokasinya penemuannya itu di ladang gambir. Lalu dibawa ke rumah sakit," kata Robi Saputra.

Diceritakannya, awalnya pihaknya mendapat laporan adanya orang hilang dari pihak kepolisian pada Minggu (18/4/2021), yang lalu.

"Hari Minggu (18/4/2021) hilangnya, saat itu laporannya ibunya pergi ke ladang gambir dan ditinggalkan anak ini bersama ayah tirinya di rumah," kata Robi Saputra.

Awalnya korban ditemukan tidak sengaja oleh seorang warga yang memandikan anjingnya. "Warga itu mendengar anjingnya menggonggong dekat sebuah tanah yang dan temukan korban tertimbun," ujarnya.

Korban ditemukan dengan jarak sekitar 700 meter dari rumahnya, sedangkan jarak dari lokasi pinggir jalan sekitar 50 meter. (Tribunnews.com/Tribunlampung.co.id)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved