Berita Lampung

77 Kasus DBD di Metro Lampung Sepanjang 2022

Sebanyak 77 kasus DBD (demam berdarah dangue) ditemukan di Metro, Lampung selama periode Januari-Juni 2022.

Editor: Kiki Novilia
Dokumentasi Rutan
Ilustrasi fogging cegah DBD. Sebanyak 77 Kasus DBD (demam berdarah dangue) ditemukan di Metro, Lampung. 

Tribunlampung.co.id, Metro - Sebanyak 77 Kasus DBD (demam berdarah dangue) ditemukan di Metro, Lampung selama periode Januari-Juni 2022.

Dinas Kesehatan Metro, Lampung menyebut dalam Kasus DBD tersebut diderita baik orang dewasa dan anak-anak.

Berbagai upaya telah dilakukan Dinas Kesehatan Metro Provinsi Lampung untuk menanggulangi Kasus DBD agar tidak bertambah.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Metro Erla Andriati, harapannya sampai akhir tahun Kasus DBD tidak mengalami peningkatan drastis.

Sebab sejak Januari sampai Juni 2022 lalu sudah ada 77 kasus DBD. 

Baca juga: Motor Tertimpa Pohon Tumbang di Metro Lampung Berhasil Dievakuasi

Baca juga: Evakuasi Motor Tertimpa Pohon Tumbang di Metro Lampung Makan Waktu Sejam

Peluang peningkatan kasus masih ada karena virus DBD menular melalui nyamuk jenis aedes aegypti.

"Virus DBD ini biasanya menular melalui gigitan nyamuk jenis aedes aegypti, jenis nyamuk ini membawa virus yang dapat menyebabkan orang tertular virus tersebut (DBD)," ujar Kepala Dinas Kesehatan Metro Erla, Kamis (14/7/2022)

Ia mengaku, setelah ditemukan sebanyak 77 kasus DBD di Metro, dinkes melakukan berbagai upaya guna menanggulangi kasus DBD tersebut.

Upayanya terbagi ke dua kegiatan yakni upaya pencegahan dan usaha pengobatan.

"Untuk upayanya sendiri, kami melakukan tindakan pencegahan dan juga tindakan pengobatan bagi orang yang terkena DBD," ujar Erla

Upaya pencegahannya dapat berupa fogging (penyemprotan asap kimia), pemberian abate kepada warga. 

Dan juga sosialisasi melalui puskesmas, kelurahan serta kecamatan. 

Baca juga: Honda Vario Tertimpa Pohon Tumbang di Metro Lampung, Pemilik: Belum Lunas

Baca juga: Breaking News Pohon Tumbang di Metro Lampung, Satu Motor Tertimpa

Hal tersebut merupakan tindakan pencegahan agar tidak tertular virus DBD melalui nyamuk aedes aegypti.

Hal ini dikarenakan, nyamuk yang membawa virus DBD itu aktif menggigit orang ketika pagi hingga sore hari.

Sehingga menurut dia perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat untuk lebih mengetahui mengenai virus DBD tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved