Berita Terkini Nasional
Kadiv Propam Polri Akhirnya Muncul, Irjen Ferdy Sambo Menangis Peluk Kapolda Metro Jaya
Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo muncul dalam sebuah video sedang berpelukan dengan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran.
"Itulah yang saya sesalkan kenapa enggak dilapori soal kejadian itu," sambung Seno.
Baca juga: Decoder CCTV Kompleks Rumah Irjen Ferdy Sambo Ternyata Diganti Setelah Penembakan
Sementara terkait peristiwa baku tembak itu, Seno mengatakan petugas keamanan kompleks yang sedang bertugas memang sempat mendengar bunyi letusan.
Hanya saja suara tersebut disangka berasal dari petasan lantaran saat itu menjelang Hari Raya Idul Adha.
"Di sini ini biasanya menjelang Idul Adha atau tahun baru itu biasanya membunyikan kembang api. Jadi semuanya pada saat itu menyadari bahwa mereka itu menganggap petasan, bukan tembakan."
"Sehingga tidak ada tindak lanjut setelah mendengar itu tidak ada tindak lanjut, biasa-biasa saja," ujar Seno.
IPW Minta Tim Khusus Ungkap Kejanggalan
Indonesia Police Watch (IPW) berharap tim khusus bisa menjawab sejumlah kejanggalan kasus tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang ditembak oleh Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengatakan, tim khusus harus mampu menjawab kejanggalan-kejanggalan yang dipertanyakan keluarga seperti adanya sejumlah luka sayatan pada jenazah Brigadir J.
IPW, terus Sugeng, mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk membentuk tim khusus mengungkap kasus tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang ditembak oleh Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.
Di sisi lain, tim khusus juga harus mampu menjelaskan perihal alasan jenazah Brigadir J yang dilakukan proses autopsi.
"Padahal Polri menyatakan Brigadir J adalah terduga pelaku. Yang jadi pertanyaan, tindakan bedah mayat tujuannya untuk apa? Bedah mayat umumnya kan dilakukan untuk seorang korban kejahatan, bukan pelaku," ungkapnya.
IPW juga menyoroti sempat tidak adanya garis polisi atau police line pada tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo pasca kejadian.
Hal ini memunculkan diskriminasi penanganan perkara pidana.
"Serta catatan ke-empat proyektil peluru pada tubuh Brigpol Nopryansah kalibernya berapa? IPW juga mengharapkan tim gabungan bisa mendeteksi ada atau tidaknya upaya Obstruction of justice dalam perkara ini," ungkapnya.
Pihaknya meminta, tim gabungan harus memeriksa Irjen Pol Ferdy Sambo dan isterinya dalam kasus tersebut.
(Tribunnews.com/Tribunlampung.co.id)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Irjen-Ferdy-Sambo-berpelukan-dengan-Kapolda-Metro-Jaya.jpg)