Berita Lampung
Paguyuban Tusuk Sate Krajan, Lampung Selatan, Ingin Pecahkan Rekor Muri, 1000 Lansia Buat Tusuk Sate
Banyak sekali lansia di Dusun Krajan, Desa Sidomulyo, Kec. Sidomulyo, Lampung Selatan ingin kerja cukupi kebutuhan sehari-hari.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Tri Yulianto
"Kalau harga perkilonya kami beli dari mereka (lansia) sekitar Rp 8 ribu," katanya
Samadi mengatakan penjualan tusuk satenya ke Bandar Lampung dan Lampung Selatan
"Kalau kita jual langsung ke pedagang satenya, kita jual Rp 20 ribu sekilo," katanya
"Kalau kita jual ke distributor kita jual Rp 13 ribu, karena biasanya untuk dijual lagi," ujarnya.
"Saya mohon doanya semoga kita bisa membuat rekor muri membuat 1000 tusuk sate yang dilakukan oleh lansia," tandasnya
Samadi mengatakan keawetan kayu tusuk sate tersebut tergantung jenis kayu, dan penyimpanannya.
"Kita pakai bambu tali namanya, nah kalau bambu tali itu bisa tahan sampai lima bulan," katanya
"Kalau bambu sertung hanya dapat bertahan tiga bulan," ujarnya.
"Kita pakai asap belerang supaya awet, kalau lebih bagus sih langsung direndam di air belerangnya supaya tusuk tersebut keras dan tidak gampang patah," katanya
Samadi mengatakan tahapan pembuatan tusuk sate yang pertama proses pembelahan bambu.
"Bambu-bambu tersebut dibelah hingga menjadi beberapa bagian, kira-kira ukurannya sebesar kelingking orang dewasa," katanya
Samadi mengatakan proses selanjutnya penyerutan.
"Bambu yang sudah berukuran sekelingking orang dewasa tadi, kita masukan ke dalam alat seperti serutan," katanya
"Untuk membuat ukurannya menjadi simetris, untuk ketebalannya sendiri yakni 2,5 mm," ujarnya
"Selain itu tujuan dari penyerutan untuk membersihkan sisa bambu yang masih tajam," jelasnya