Berita Terkini Nasional
Jasad Bocah 4 Tahun di Septic Tank, Warga Patungan Bayar Autopsi: Ada Tanda Asusila
Jasad bocah 4 tahun korban pembunuhan di Kota Jambi ini ditemukan di dalam septic tank.
Tribunlampung.co.id, Jambi - Peristiwa pembunuhan terhadap bocah usia empat tahun terjadi di Kota Jambi.
Jasad bocah 4 tahun korban pembunuhan di Kota Jambi ini ditemukan di dalam septic tank.
Sampai saat ini pelaku pembunuhan bocah berinisial N alias KY yang jasadnya ditemukan dalam septic tank belum terungkap.
Keluarga yang pilu dengan tewasnya N mengharapkan pihak terkait segera membongkar penyebab kematian N.
Tidak hanya keluarga, warga sekitar tempat tinggal N pun rela patungan untuk membiayai autopsi jasad N.
Baca juga: Breaking News Polres Lamteng Ungkap Pemicu Pembunuhan dan Penemuan Jasad di Way Seputih
Baca juga: Ketua LPA Pantau Reka Adegan Pembunuhan di Bekri, Pelaku Masih 17 Tahun
Alhasil ditemukan adanya indikasi kekerasan asusila dari autopsi tersebut.
Misteri kasus bocah berumur 4 tahun ditemukan tewas dalam septic tank di Kota Jambi, belum terungkap sepenuhnya.
Belakangan diduga, korban berinisial N alias KY itu jadi korban penculikan dan pembunuhan.
Jasad korban menunjukkan tanda-tanda pelecehan dari hasil autopsi.
Polisi kini tengah mendalami kasus tewasnya N.
Berikut kelengkapan informasinya dihimpun dari TribunJambi.com dan Kompas.com, Jumat (29/7/2022):
Awal kasus
Baca juga: Jasad Korban Pembunuhan di Bekri Nyaris Dibuang ke Itera, Tak Jadi karena Ramai
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Ketua Ormas di Lampung Serahkan Diri, Polisi Ungkap Motifnya
Kasus ini bermula saat korban dinyatakan hilang dari rumahnya sejak Sabtu (23/7/2022).
Keluarga sudah berusaha mencari korban, termasuk membagikan informasi ke media sosial.
Akan tetapi usaha tersebut tidak membuahkan hasil.
Hingga akhirnya korban ditemukan tewas dalam septic tank milik warga Kelurahan Rawasari, Kota Jambi pada Senin (25/7/2022) sekira pukul 16,00 WIB.
Jasad korban pertama kali dilihat oleh ayah korban bersama 2 warga lainnya.
Tewasnya korban dalam septic tank dinilai janggal.
Hal ini karena septic tank sudah sekian lama tidak dibuka oleh pemiliknya.
Bahkan, untuk membukanya membutuhkan tenaga orang dewasa.
Keluarga selanjutnya membuat laporan ke polisi untuk mengungkap kematian korban.
Hasil autopsi korban
Jasad korban autopsi setelah pihak keluarga dan warga sekitar melakukan patungan.
Diketahui biaya autopsi korban memakan dana Rp3,8 juta.
Saat kejadian keluarga hanya memiki uang tidak lebih dari Rp1 juta.
Kekurangan biaya dapat ditutupi setelah uang patungan mencapai Rp6,2 juta.
Kakek korban bernama Effendi, membeberkan hasil autopsi dari pihak tim dokter RSUD Abdul Manap.
Terungkap fakta korban alami tindak kekerasan fisik dan asusila.
"Dokter menjelaskan kalau di tubuh K ada bekas lebam di bawah mata, kemudian kepala bagian belakang remuk, serta lehernya patah. Selain itu itu ada jejak pelecehan," urai Effendi.
Keluarga dapat pesan ancaman
Effendi mengaku, sebelum cucunya ditemukan tewas, pihak keluarga sempat mendapatkan ancaman dari orang tak dikenal.
Pesan tersebut dikirim melalui pesan berbagi pesan WhatsApp.
Effendi menyebut, pesan dikirim setelah pihak keluarga membuat laporan ke polisi
"Kami mendapat ancaman lewat WA. Dia menyuruh kami mencabut laporan hilangnya cucu kami," katanya.
Effendi melanjutkan, orang tersebut mengaku membawa korban ke Palembang.
Pada akhirnya nomor pengirim pesan tak lagi membalas saat berkomunikasi dengan keluarga korban.
Tim Penyidik Subdit IV PPA Ditreskrimum Polda Jambi turun tangan untuk mengungkap kasus kematian korban.
Polisi sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com