Berita Lampung
Alasan Tempat Praktik Oknum Bidan Penggelap 4 Mobil Ditutup, IBI: Takut Malpraktik
Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Bandar Lampung, Elya Eva mengungkap, rencana penutupan tempat praktik mandiri oknum bida DA bukan tanpa alasan.
Kalau untuk materi dan untuk kebutuhan keluarga atau anak, menurut Elya Eva itu lebih dari cukup.
Karena banyak bidan yang praktik mandiri itu, kondisi pasiennya pas-pasan.
Sebaliknya di klinik bidan mandiri DA ini pasiennya banyak. Jadi kalau untuk masalah ekonomi itu tidak mungkin.
"Ya Allah saya menyesalkan dengan bidan DA ini, kalau untuk dapat Rp 30 juta satu bulan bahkan bisa lebih didapatnya," kata Elya
Dirinya sangat sedih dengan profesi yang diemban DA tersebut, hingga perbuatannya memalukan profesi bidan.
Menurutnya, perlakuan seperti itu biasa dilakukan siapa saja, dan itu semua kembali kepada individualnya.
Tergantung dari personal bidannya tersebut. Karena ini merupakan oknum yang mencoreng nama baik bidan, yang seharusnya profesi bidan ini mulia.
Saat ditanya apakah akan ada pembelaan hukum kepada DA, Elya menjelaskan bahwa itu tidak ada karena persoalan tersebut bersifat pribadi.
Semisalnya masalah itu dalam praktik mandiri dan ada persoalan yang menjeratnya, lalu bidan tersebut sudah melakukan hal yang benar, akan tetapi masih dipermasalahkan, maka akan ada bantuan hukumnya.
Tapi karena ini urusannya bersifat pribadi penggelapan mobil, maka IBI Bandar Lampung tidak memberikan pendampingan hukum dan itu diserahkan kepada pribadi bidan tersebut.
Kasus ini diserahkan kepada pribadi bidan itu, tapi kalau profesinya dengan IBI tidak ada masalah.
Lalu praktik mandiri oknum bidan DA tersebut akan ditinjau kembali.
Sudah pasti tempat praktiknya akan disetop dahulu dan tidak bisa diwakilkan asistennya takutnya malpraktik.
Karena bidan tersebut sedang menjalani proses hukum. Kalau dibiarkan maka akan terjadi malpraktik.
Apalagi surat izin praktiknya DA tersebut dan akan dikonsultasikan dengan Dinas Kesehatan (Diskes) Bandar Lampung.