Berita Lampung

GAK Lampung Kembali Erupsi 2 Kali, Ketinggian Semburan Abu 500 Meter

Perbandingan kedua erupsi di GAK Lampung Selatan tersebut, erupsi kedua lebih besar dibanding erupsi pertama. 

Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Tri Yulianto
Dokumentasi
Ilustrasi Gunung Anak Krakatau. GAK kembali erupsi 2 kali, ketinggian semburan abu 357 meter dan 500 meter, Rabu (3/8/2022). 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Gunung Anak Krakatau (GAK) Lampung Selatan kembali erupsi dua kali, pada Rabu (3/8/2022).

Kepala Pos Pantau GAK di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan Andi Suardi mengatakan pagi ini telah terjadi erupsi dua kali yang tercatat dalam seismograf.

Perbandingan kedua erupsi di GAK Lampung Selatan tersebut, erupsi kedua lebih besar dibanding erupsi pertama. 

"Erupsi yang pertama, pukul 00:34 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 200 meter di atas puncak atau 357 meter di atas permukaan laut," kata Andi.

"Semburan abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya," ujarnya.

Baca juga: Sinopsis Drama Korea Terbaru Mental Coach Je Gal Gil, Kisahkan Dunia Atlet

Baca juga: 3 Drama Korea Terbaru tentang Jaksa yang Bakal Tayang 2022

"Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 36 mm dan durasi 39 detik," ucapnya.

Andi mengatakan erupsi kedua, semburan abu teramati 500 meter.

"Erupsi yang kedua terjadi pada pukul 01:15 WIB," katanya.

"Ketinggian kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak atau kurang lebih 657 m di atas permukaan laut," ujarnya.

"Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya," ucapnya

"Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 52 detik," terangnya.

Dengan dua kali erupsi yang terjadi pada pagi ini, GAK telah erupsi sebanyak tujuh kali dari periode 2-3 Agustus 2022.

Baca juga: Seleb TikTok Tewas Kecelakaan Sepulang dari Minum Kopi, Keluarga Bantah Balap Liar

Baca juga: Tim Unila dan Provinsi Tinjau Langsung Lapangan Sepak Bola

Sebelumnya GAK erupsi sebanyak 5 kali pada 2 Agustus 2022.

Berdasarkan data yang dihimpun dari https://magma.esdm.go.id, erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi sebanyak lima kali.

Adapun erupsi pertama Gunung Anak Krakatau tercatat pukul 15.49 Wib dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 1.500 meter di atas puncak (kurang lebih 1.657 meter di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut

Erupsi terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 33 mm dan durasi 32 detik.

Kemudian erupsi kedua tercatat pukul 18.36 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 200 meter di atas puncak (kurang lebih 357 meter di atas permukaan laut).

Semburan abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat daya.

Erupsi ini terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi ± 1 menit 39 detik.

Tidak terdengar suara dentuman dan teramati sinar api.

Erupsi ketiga pada pukul 19:06 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak (kurang lebih 657 meter di atas permukaan laut).

Semburan abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya.

Erupsi terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 45 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 35 detik.

Selanjutnya erupsi keempat pada pukul 22:49 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 m di atas puncak (kurang lebih 657 meter di atas permukaan laut).

Sedangkan erupsi kelima terjadi pada pukul 23:19 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 300 m di atas puncak (kurang lebih 457 meter di atas permukaan laut).

Masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki diimbau tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif. (Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved