Berita Lampung

Manusia Silver Terjaring Razia Satpol PP Lampung Utara: Saya Cuma Cari Uang Aja

Seorang anjal berperan sebagai manusia silver dibawa anggota Satpol PP Lampung Utara. Manusia silver itu tinggal di Kotabumi Udik, Kotabumi.

Penulis: anung bayuardi | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
Manusia silver yang terjaring razia Satpol PP Lampung Utara.  

Tribunlampung.co.id, Lampung Utara - Seorang manusia silver diamankan dalam razia yang digelar oleh Satpol PP Lampung Utara .

Razianya ini merupakan Instruksi dari bupati Lampung Utara untuk menertibkan anjal yang ada di kabupaten Lampung Utara.

Pada hari ini dilakukan penyisiran di beberapa jalan di wilayah Kotabumi.

Seperti jalan Jalur dua Jendral Sudirman, jalan Soekarno Hatta tepatnya perempatan lampu merah.

“Instruksi agar Satpol PP bisa tertibkan anjal dan gepeng yang ada di depan Pemda,” katanya, Nizar Agung sebagai Kabid Penegak Peraturan Daerah (Perda), Kamis 11 Agustus 2022.

Baca juga: 170 Keluarga dan WBP Lapas Narkotika Kelas II A Bandar Lampung Divaksin Booster

Baca juga: Lapas dan Rutan Kota Agung Lampung Gelar Baksos Bersih-bersih Taman Makam Pahlwan

Selain itu juga masukan dari anggota DPRD Lampung Utara agar menertibkan anjal yang ada di beberapa tempat.

Berdasarkan hasil hari ini, seorang anjal berperan sebagai manusia silver dibawa anggota Satpol PP Lampung Utara.

Dari pengamanan identitas manusia silver itu bernama Candra Fahriza, tinggal di Kelurahan Kotabumi Udik, Kotabumi.

Sementara ada juga aduan dari masyarakat yang resah akan keberadaan anjal.

Mereka sering meminta uang dengan memaksa.

Biasanya mereka mangkal di perempatan lampu merah.

Selain itu juga, warga resah dengan kelakuan para anjal yang melakukan kegiatan ngelem di pinggir jalan.

Sementara, Candra mengaku dirinya hanya mencari uang untuk membeli rokok. 

“Saya cuma nyari uang aja, gak yang lain,” ujarnya.

Di sisi lain, Maryam seorang warga di kelurahan Tanjung Harapan, mengaku tak nyaman ketika melihat anjal dan gepeng di perempatan lampu merah.

Sebab, mereka kadang kala meminta dengan memaksa.

“Memang kebanyakan tidak maksa, tapi yang maksa ini, maunya diamankan,” ujarnya.

Anjal dan gepeng yang sering mangkal ini, terang Ibu tiga anak ini masih berusia antara 20-30an tahun.

"Padahal usia segitu, seharusnya mereka dapat bekerja yang lebih layak lagi," terangnya.,

Kemudian, ada juga kadang-kadang mereka sambil mengisap lem aibon di pinggir jalan. 

Sudah lama hal ini diketahuinya.

Namun Dia tidak mengetahui bagaimana mengusir anjal dan gepeng agar tidak meresahkan.

(Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved