Berita Lampung

Bocah SD di Lampung Selatan Setahun Jadi Korban Asusila Ayah Tiri, Terungkap Berkat Chat WhatsApp

Diduga A mendapatkan tindakan asusila dari ayah tirinya H kurang lebih setahun lamanya, sejak A duduk dibangku kelas 5 SD hingga sekarang di kelas 6.

Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus
S, ibu korban saat memberikan keterangan mengenai sang anak yang menjadi korban asusila suaminya. Bocah SD di Lampung Selatan setahun jadi korban asusila ayah tiri, terungkap berkat chat WhatsApp. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Ayah di Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan tega melakukan tindakan asusila kepada anak tirinya berinisial A yang masih di bawah umur.

A merupakan anak dari S dan ayahnya yang sudah meninggal dunia warga Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan.

A saat ini baru naik kelas enam SD.

A sering mendapat perlakuan tidak mengenakan dari ayah tirinya berinisial H.

Bahkan H sering mengancam A anak tirinya tersebut bila tidak menuruti keinginannya.

Baca juga: LBH Bandar Lampung Dorong Bank Indonesia dan Polisi Bongkar Peredaran Uang Palsu

Baca juga: Bappeda Tulangbawang Terapkan Sistem SIPID, Muat Data Hasil Pembangunan Infrastruktur

Diduga A mendapatkan tindakan asusila dari ayah tirinya H kurang lebih setahun lamanya, sejak A duduk dibangku kelas 5 SD hingga sekarang duduk di kelas 6

Ibu korban S mengatakan dirinya sudah membuat laporan kepolisian terkait tindakan asusila yang menimpa anaknya tersebut.

"Korbannya anak saya, umurnya 12 tahun," kata S, Rabu (17/8/2022)

"Pelakunya suami saya sendiri, dan sekarang dia kabur melarikan diri," ujarnya

S mengatakan tindakan asusila yang dialami ananya kemungkinan sudah lama terjadi.

"Mungkin ada setahunan, dari dia kelas 5 sekarang dia udah kelas 6," katanya.

S mengatakan kecurigaan bermula saat anaknya sering murung dan menutup diri.

Ia menambahkan kecurigaan diperkuat dengan isi pesan singkat di aplikasi chating WhatsApp anaknya dari pelaku, yang berisikan ajakan untuk melakukan hubungan.

"Mulai ketawan itu kok anak saya jadi lebih sering ngelamun, murung, berdiam diri, lebih banyak menutup diri," katanya.

"Terus saya menemukan isi chat (WhatSapp) yang masih tersimpan di HP anak saya, berisikan ajakan untuk melakukan itu," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved