TIKI Tingkatkan Transaksi UMKM di Bandar Lampung, Jangkauan Produk Lebih Luas

Industri kurir benar-benar menjadi penopang utama roda bisnis UMKM di masa pandemi Covid-19, setidaknya dalam dua tahun terakhir.

Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Noval Andriansyah
Tribunnews/Jeprima
Foto ilustrasi, petugas TIKI menerima order dari pelanggan. Industri kurir benar-benar menjadi penopang utama roda bisnis UMKM di masa pandemi Covid-19, setidaknya dalam dua tahun terakhir. Hal itu yang dirasakan satu di antara UMKM di Bandar Lampung, Askha Jaya, semenjak bermitra dengan PT Citra Van Titipan Kilat atau TIKI. 

Mengutip lembar fakta TIKI, yang dibacakan Agus, satu di antara sasaran inovasi layanan TIKI SERLOK yakni seller online yang kebanyakan belum bergabung dengan market place besar dan lebih mengandalkan jaringan media sosial.

“Melalui TIKI SERLOK ini, perusahaan ingin membantu usaha online mereka dengan memberikan kemudahan fasilitas dalam hal pengiriman,” sebut Agus.

Layanan baru bagi para online seller tersebut, jelas Agus, yang menawarkan berbagai kemudahan dalam melakukan transaksi pengiriman dengan TIKI, antara lain gratis pick up barang, diskon 18 persen biaya pengiriman, kemudahan pembayaran mulai dari fasilitas Cash on Delivery hingga pelunasan H+2 setelah transaksi.

Seller online juga, terus Agus, akan memperoleh informasi dan mendapatkan kesempatan mengikuti berbagai kegiatan edukasi dan promo marketing yang diselenggarakan TIKI.

“Layanan baru ini berlaku hanya untuk para online seller yang belum memiliki akun di TIKI,” jelas Agus.

Sementara bagi seller online yang memiliki website, terus Agus, TIKI SERLOK juga dapat diintegrasikan, sehingga proses transaksi pengiriman dapat dilakukan sepenuhnya di dalam website tersebut.

“Jadi bisa merampingkan proses dan meningkatkan pengalaman pelanggan ketika bertransaksi di toko online,” tandas Agus.

Khusus di Lampung, kata Agus, mitra TIKI di Lampung sudah mencapai 280 mitra.

“Sebenarnya belum kami klasifikasi secara spesifik, tetapi itu (280 mitra) secara umum yang tergabung.”

“Dari jumlah itu, sekitar 30 sampai 40 persen itu bergerak di bisnis kuliner, dan nilai transaksinya juga lumayan besar yah,” sebut Agus.

Tak hanya TIKI SERLOK, terus Agus, ada 2 inovasi layanan lain yang dimunculkan selama masa pandemi Covid-19. Yakni, TIKI PUTAR atau Jemput Antar dan TIKI SDS KITA atau Same Day Service Kuliner Nusantara.

Berkah Bagi Industri Kurir

Di sisi lain, Agus menyebut, secara umum saat pandemi Covid-19 bisa dibilang menjadi berkah bagi industri kurir.

“Meski memang secara umum itu menjadi musibah bagi semua orang, tetapi di sisi lain, ada berkah juga yang didapat, khususnya untuk bisnis jasa ekspedisi,” kata Agus.

Karena, lanjut Agus, selama masa pandemi Covid-19, ada peningkatan yang cukup signifikan dari sisi transaksi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved