TIKI Tingkatkan Transaksi UMKM di Bandar Lampung, Jangkauan Produk Lebih Luas

Industri kurir benar-benar menjadi penopang utama roda bisnis UMKM di masa pandemi Covid-19, setidaknya dalam dua tahun terakhir.

Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Noval Andriansyah
Tribunnews/Jeprima
Foto ilustrasi, petugas TIKI menerima order dari pelanggan. Industri kurir benar-benar menjadi penopang utama roda bisnis UMKM di masa pandemi Covid-19, setidaknya dalam dua tahun terakhir. Hal itu yang dirasakan satu di antara UMKM di Bandar Lampung, Askha Jaya, semenjak bermitra dengan PT Citra Van Titipan Kilat atau TIKI. 

“Sekitar 10 sampai 15 persen kenaikannya. Kalau untuk di Lampung sendiri, ada kenaikan yang konsisten dalam 2 tahun terakhir, terutama saat pandemi. Artinya kenaikan yang konsisten ini dari bulan ke bulan itu ada progres kenaikan,” jelas Agus.

Peningkatan transaksi yang dialami TIKI tersebut, terus Agus, tak terlepas dari peran mitra UMKM.

“Nilai transaksi dari mitra UMKM itu membantu sekitar 30 sampai 40 persen,” sebut Agus.

Ikut Arus Digitalisasi

Sementara itu, dari sisi pembayaran, kata Agus, TIKI juga sudah menerapkan sistem sistem pembayaran tanpa uang tunai atau cashless. Menurut Agus, ada sejumlah dompet elektronik atau e-wallet yang sudah bekerja sama dengan TIKI.

“Termasuk juga pelanggan bisa melakukan pembayaran dengan transfer langsung.”

“Intinya, seiring berjalannya waktu dan eranya juga berubah, kami juga ikut menerapkan pembayaran cashless ini dan sudah berjalan,” kata Agus.

Target 100 Gerai

Agus juga menyampaikan, sejauh ini, di Bandar Lampung TIKI sudah memiliki 60 gerai.

“Targetnya 100 gerai. Jadi kalua dari sisi geografisnya itu (di Bandar Lampung) ada 20 kecamatan, jadi minimal di setiap kecamatan itu ada 5 gerai. Targetnya dalam 3 bulan ke depan sudah bisa terpenuhi (100 gerai),” sebut Agus.

Sementara secara keseluruhan di Lampung, kata Agus, total ada 17 sub-agen atau mitra TIKI.

“Mereka handle dari sisi penjualan, operasional serta branding, tetapi tetap tersentral di sini, di Bandar Lampung,” tandas Agus.

Secara nasional, TIKI telah memiliki jaringan operasional yang meliputi 66 kota besar di Indonesia, dan didukung lebih dari 500 kantor perwakilan, lebih dari 3.700 gerai dan lebih dari 6.000 karyawan di seluruh Indonesia.

Jaringan TIKI telah dapat melayani 90 persen dari total 514 wilayah kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Sehingga menjadikannya perusahaan jasa pengiriman milik swasta dengan jaringan pengiriman terluas di Indonesia, dan mayoritas dari 83.843 kelurahan/desa di Indonesia juga sudah terlayani oleh TIKI.

(Tribunlampung.co.id/Noval Andriansyah)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved