Berita Lampung
Pakai Motor Purpel jet, RJM Pringsewu Merajai Kejuraan Meikarta Autofest Drag Bike
Nama tim RJM Pringsewu makin mencuat setelah motor Purpel jet merajai kejuraan Meikarta Autofest Drag Bike beberapa waktu lalu.
Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: muhammadazhim
Sementara, untuk pembalap yang menjadi joki lomba biasanya dicari saat even digelar.
"Kalau kota lomba di Palembang ya kita cari pembalap yang ada di sana, jadi tiap tempat beda pembalap," ungkapnya.
Tim motor yang sudah berdiri sejak tahun 2017 ini bisa menghabiskan puluhan juta rupiah sekali memodifikasi motor.
"Kalau yang Purpel jet itu kurang lebih habis Rp 60 juta," katanya.
Meski perlu merogoh kocek yang cukup dalam, namun Aldi mengaku dirinya tidak merasa keberatan.
Sebab menurutnya ada kepuasaan tersendiri saat motor modifikasi timnya bisa menjuari banyak lomba.
"Semua itu nggak bisa diukur pakai uang, namanya kalau sudah hobi pasti diupayakan. Terlebih jika menang dan membawa namaLampung, itu nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata rasa bangga dan senangnya," ujarnya.
Dengan prestasi yang cukup banyak, ia berharap Pemkap Pringsewu dapat memberikan fasilitas untuk anak muda di Pringsewu berkembang dalam hal di luar akademik.
Ia juga menjelaskan, dalam waktu dekat di Pringsewu akan mengadakan event drag.
"Nanti bulan September akan ada event di Pemda Pringsewu, biasanya di depan kantor bupati," ungkapnya.
"Tapi itu kan bukan tempat khusus untuk latihan atau sirkuit, itu dipakai karena acara saja. Kalau lagi nggak ada acara, itu kan digunakan untuk jalan," jelasnya.
Sementara Arif, mekanik RJM Pringsewu menceritakan kejadian yang tidak bisa terlupakan selama ini bergabung sejak awal di RJM Pringsewu.
Waktu awal tahun 2022, timnya mengikuti lomba di Palembeng dan 20 menit sebelum acara mulai, motor Purple jet rusak.
"Itu mesinnya mengalami kendala, ada yang pecah di dalemnya, kita berempat panik cuma dikasih waktu 20 menit untuk benerin," ujarnya.
Namun, atas kerja sama tim yang kompak, akhirnya RJM Pringsewu dapat mengikuti lomba.
"Itu kita sampe cari alat di pasar loak, karena kan hari Minggu semua toko biasanya tutup. Kirain nggak akan bisa ikut soalnya mepet banget dikasih waktunya, udah pasrah," ceritanya.
"Tapi luar biasa, kita bisa menyelesaikan kendala tersebut dan bisa menang juara satu," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/motor-balap-pringsewu.jpg)