Berita Lampung
Dr Josi Harmas Resmi Pimpin IDI Lampung 2022-2025, Usung Konsep IDI Reborn
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Lampung kini miliki ketua baru yakni Dr Josi Harmas yang resmi Pimpin IDI Lampung 2022-2025.
Penulis: Hurri Agusto | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dr Josi Harmas resmi pimpin organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Lampung periode 2022-2025.
Pelantikan Dr Josi Harmas sebagai Ketua IDI dan pengurus IDI Lampung periode 2022-2025 berlangsung di Swiss-Bellhotel Lampung, Minggu (28/8/2022).
Selain Pelantikan Dr Josi Harmas sebagai Ketua IDI Lampung 2022-2025 dilantik pula dua pengurus cabang IDI kabupaten, yakni Kabupaten Tulang Bawang dan Pringsewu.
Dalam sambutannya, Josi Harmas mengungkapkan jika IDI membutuhkan semangat dan inovasi baru dalam menjalankan roda organisasi.
"Terimakasih kepada ketua IDI periode 2018-2021 atas dedikasi konsisten membangun IDI Lampung di masa pandemi," kata Josi.
Baca juga: Kisah Pilu Adik dari Kakak Pencandu Judi Online di Lampung, Perabot Rumah Habis Dijual
Baca juga: Ayah di Lampung Timur Nekat Tembak 2 Orang, yang Ribut dengan Anaknya
"Ke depan kita harus mempersiapkan secara matang, karena kita butuh semangat dan inovasi baru dalam menjalankan roda organisasi," tambah Josi.
Selain itu, Josi juga memperkenalkan konsep bernama IDI reborn untuk membangun IDI Lampung ke depan.
Ia pun mengungkapkan jika IDI harus selalu bertransformasi dalam menghadapi setiap permasalahan yang timbul dalam organisasi.
"Saya ingin memperkenalkan format IDI reborn yang merupakan konsep untuk menghadapi tantangan-tantangan baru ke depan," kata dia.
"IDI harus dapat selalu bertumbuh melalui proses transformasi secara konsisten, berkesinambungan, dan organisasi mandiri modern, akuntabel, analitik," imbuhnya.
Lebih lanjut, Josi mengungkapkan jika IDI merupakan organisasi yang memiliki peran penting dalam pembanguanan kesehatan.
"Tugas IDI sebagai bagian komponen penting di bidang kesehatan untuk turut berperan pada parameter pembangunan kesehatan khususnya di provinsi Lampung," Ujar Josi Harmas.
Baca juga: Sandiaga Uno Dukung Kejuaraan Stand Up Paddle 2022 di Drajash Beach, Pesawaran
Baca juga: UIN Raden Intan Lampung Kini bisa Periksa Kehalalan Produk Barang dan Jasa
Hal itu membuat kepengurusan baru IDI wilayah Lampung memperkenalkan konsep IDI reborn.
Adapun knsep IDI reborn ini sendiri mengusung tiga gagasan utama yakni gagasan inovatif, spiritual, dan berkarya.
"Ada tiga gagasan utama dari konsep IDI reborn, yang pertama kita harus memiliki pemikiran, ide dan gagasan yang lebih inovatif, eksploratif, dan problem solver," ujarnya.
"Kedua spiritual, dimana kita harus memiliki keyakinan penuh bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Tuhan Yang Maha Esa," imbuhnya
Josi pun mengungkapkan jika aspek ini juga merupakan wadah untuk mempersatukan dengan semangat kebersamaan serta menjadi kekuatan inti bagi organisasi.
Adapun satu gagasan lain yakni karya yang bermanfaat.
"Ketiga adalah karya, kita harus berupaya bekerjasama untuk menghasilkan karya yang bermanfaat untuk bangsa."
"Kita juga harus bertransformasi dengan basis kemajuan iptek sehingga tepat guna dan tepat sasaran," jelas Josi
Dengan begitu, Josi meyakini jika ketiga hal tersebut sudah tertanam dalam diri setiap anggota, maka IDI akan bisa membantu Lampung berkembang lebih baik dari segi kesehatan.
"Saya mengajak teman sejawat bergandengan tangan, bahu membahu membangun organisasi IDI Lampung," pungkasnya.
Sementara itu, Wakil II Ketua Umum PB IDI, dr. Mahesa Paranadipa, MH. Kes mengatakan, anggota IDI memiliki tiga peran penting.
"Di dalam AD/ART IDI terdapat tiga peran inti anggota IDI yakni sebagai agent of treatmen, agent of development, dan agent of change," ujar Mahesa.
"Pada tahun 2018 bersama TNI kita menyematkan 1 peran lagi yakni agent of defense atau agen pertahanan," imbuhnya.
Ia pun menambahkan jika IDI harus dapat memberikan jaminan kepada seluruh anggotanya.
Ia juga berpesan kepada kepengurusan IDI Wilayah Lampung periode 2022-2025 dapat menjaga nama baik IDI, serta memegang teguh kode etik kedokteran.
"Sesuai dengan tujuan negara, IDI harus dapat memberikan jaminan kepada seluruh jajaran organisasi, termasuk anggota yang bersentuhan langsung dengan masyarakat harus mampu merealisasikan tujuan tersebut," kata dia.
"Sumpah dokter dan kode etik kedokteran harus terus dijaga sebagai keluhuran profesi dokter," pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto )