Berita Lampung
Paskibra Nasional Asal Lampung Shelin Tan Apriliani, Pemalu Tapi Aktif Terlibat Kegiatan Masyarakat
Di balik sosoknya yang pemalu, anggota Paskibra Nasional asal Lampung Shelin Tan Apriliani aktif terlibat dalam kegiatan masyarakat.
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Shelin Tan Apriliani (16), anggota Paskibra Nasional asal Lampung, adalah sosok pemalu.
Namun, di balik karakternya yang pemalu, Shelin Tan Apriliani yang menjadi anggota Paskibra Nasional pada HUT ke-77 RI di Istana Negara, dikenal aktif dalam kegiatan masyarakat di tempat tinggalnya di Kabupaten Lampung Selatan.
“Sebenarnya pemalu. Tapi setiap ada kegiatan masyarakat seperti gotong royong ataupun kegiatan kepemudaan, selalu aktif terlibat,” kata Sukamdi, kepala Dusun Sidoluhur, Selasa (30/8/2022).
Shelin Tan Apriliani juga dikenal anak yang rajin di lingkungan tempat tinggalnya.
"Kesehariannya, seperti siswa pada umumnya. Waktunya sekolah, ya sekolah. Giliran waktunya berangkat ngaji, ya berangkat. Memang anaknya sangat rajin," ucap Sukamdi.
Baca juga: Dua Paskibra Asal Lampung Tiba di Bandara Radin Inten, Disambut Tepuk Tangan dan Nyanyian
Senada, Syamsul selaku kepala Desa Sidoasri, menuturkan Shelin Tan Apriliani sosok yang tekun.
"Walaupun Shelin berasal dari keluarga sederhana, alhamdulillah Shelin anaknya tekun, rajin, giat, dan ulet," kata Syamsul.
Shelin Tan Apriliani tinggal di Dusun Sidoluhur, Desa Sidoasri, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan.
Shelin adalah anak tunggal pasangan Mulyono (54) dan Suwarti (45).
Ayah Shelin bekerja sebagai buruh tani dan pemelihara hewan ternak, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga.
Shelin tercatat sebagai siswi SMKN 1 Kalianda.
Shelin pernah menempuh pendidikan di SDN 3 Sidoasri dan SMPN 1 Candipuro.
Baca juga: Cerita 3 Pelajar Menjadi Anggota Paskibra Lampung, Terasa Kaku karena Lama Dikarantina
Sebagai anggota Paskibra Nasional, Shelin tergabung dalam formasi 17, grup Panca Sila Tangguh, pada upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Istana Negara, Jakarta, 17 Agustus 2022.
Syukuran
Saat Shelin Tan Apriliani hendak berangkat untuk bertugas sebagai Paskibra Nasional ke Istana Negara, pihak desa dan kecamatan di tempat tinggalnya memberi semangat.
"Saat keberangkatannya, kami kumpul di desa, mengadakan syukuran kecil-kecilan untuk Shelin,” ujar Sukamdi, kepala Dusun Sidoluhur.
“Kami juga memberi sedikit wejangan atau motivasi kepada dia supaya semangat," imbuhnya.
Sukamdi mengungkapkan pihak desa maupun kecamatan juga memberikan sedikit bantuan kepada Shelin berupa uang saku.
Pemberian sedikit bantuan kepada Shelin ini dibenarkan oleh Syamsul, kepala Desa Sidoasri.
Sedikit bantuan itu, menurut Syamsul, untuk biaya selama pelatihan Paskibra Nasional.
Camat Candipuro, Solatan, menjelaskan keberangkatan Shelin ke Jakarta turut dikoordinasikan kepada pihak kecamatan.
Awalnya, Solatan dan pihak kecamatan tidak tahu bahwa orangtua Shelin kesulitan biaya untuk keberangkatan Shelin ke Jakarta.
"Awalnya saat kami tahu ada warga kami yang terpilih mewakili Lampung Selatan menjadi Paskibra Nasional, saya pesan kepada Persatuan Paskibra Indonesia (PPI) untuk menghubungi Shelin agar menemui saya," kata Solatan.
Selang dua hari kemudian, Solatan ditemui oleh Shelin.
Solatan lalu memberikan bantuan untuk biaya pelatihan Paskibra Nasional.
Jual Kambing
Orangtua Shelin Tan Apriliani turut mendapat undangan untuk menyaksikan langsung pengibaran bendera merah putih di Istana Negara, di mana sang putri tergabung dalam Paskibra Nasional.
Namun, orangtua Shelin sempat bingung lantaran tidak memiliki biaya untuk berangkat ke Jakarta, sekaligus biaya penginapan selama di Jakarta.
"Saya malu menyampaikan ke Kepala Desa dan Pak Camat kalau kami berdua dapat undangan dari Presiden Jokowi Widodo untuk hadir melihat Shelin sebagai paskibra di Istana Negara," tutur Mulyono, Selasa (23/8/2022).
"Kami dapat undangan, Senin 15 Agustus, sementara harus tiba di Istana Negara, Selasa 16 Agustus," ujarnya.
Mulyono sempat memutuskan tidak berangkat ke Jakarta.
Namun, Mulyono melihat istrinya sedih hingga meneteskan air mata karena sangat ingin melihat Shelin tampil sebagai Paskibra di Istana Negara.
Apalagi, Mulyono mendapat telepon dari orangtua Rendy Rafael Hogan Putra, siswa asal Kota Bandar Lampung yang juga terpilih sebagai Paskibara Nasional.
Dalam percakapan di telepon, diketahui orangtua Rendy Rafael Hogan Putra juga berangkat ke Jakarta untuk menyaksikan sang putra tampil dalam tim Paskibra.
Mulyono, ayah Shelin yang hanya buruh tani dan pemelihara hewan ternak, lantas memutar otak.
Mulyono lalu merelakan ternak kambingnya dijual untuk ongkos ke Jakarta.
Selain ingin menyaksikan langsung Shelin bertugas sebagai Paskibra Nasional, Mulyono dan istri juga sudah sebulan tidak bertemu sang putri yang harus menjalani pelatihan.
Namun, usaha untuk mendapatkan uang untuk ongkos ke Jakarta dengan menjual ternak kambing tidak semudah yang dibayangkan.
Sebab, sampai menjelang keberangkatan ke Jakarta, ternak kambing yang hendak dijual tak kunjung laku.
Tepikir oleh Mulyono untuk meminjam uang kepada tetangga.
Beruntung, tetangganya mau memberikan pinjaman uang.
Mulyono menjanjikan kepada tetangganya bahwa uang pinjaman akan dikembalikan setelah ternak kambingnya laku terjual sepulangnya dari Jakarta.
"Kami berangkat naik travel sore (15 Agustus), sampai Tangerang subuh. Sesampainya di Jakarta, tidak bisa langsung ke Istana Negara karena harus menunggu kartu undangan dulu," beber Mulyono.
"Jadi, terpaksa menginap dulu di hotel. Biaya menginap di hotel itu Rp 500 ribu, sedangkan kami berdua menginap selama dua hari," sambungnya.
Mulyono dan istri terpaksa makan dengan menu harga murah.
"Untuk makan, siang dan malam kami makan di luar hotel, biar lebih murah,” katanya.
Tukar Jeans
Mulyono mengaku sempat minder dengan orangtua anggota Paskibra Nasional lainnya.
"Kebanyakan mereka dari keluarga mampu,” ujarnya.
Terselip cerita saat Mulyono sempat tidak diperbolehkan masuk ke dalam Istana Negara.
"Saat masuk ke dalam Istana, tidak boleh pakai celana jeans. Jadi, saya keluar cari pedagang yang jual celana dasar,” tutur Mulyono.
“Kebetulan ada. Saya minta tolong ditukar dengan celana yang saya pakai dan saya kasih uang seratus ribu sebagai tambahannya," sambung Mulyono.
Saat masuk ke dalam Istana Negara, Mulyono juga diminta untuk melakukan tes swab terlebih dahulu.
"Sesampainya di Wisma Negara dan bisa bertemu Shelin, air mata saya langsung menetes," kata Mulyono.
"Walaupun pertemuannya cuma setengah jam, tapi saya senang," imbuhnya.
"Setelah bertemu Shelin kami kembali ke hotel sekaligus pamit. Setelah acara pengibaran bendera, kami langsung pulang ke Lampung,” ujar Mulyono.
Cita-cita Jadi Polwan
Shelin Tan Apriliani (16) kembali ke Lampung pada Senin (29/8/2022).
Shelin tiba di Bandara Radin Inten II, Natar, Lampung Selatan, sekitar pukul 10.20 WIB.
Suka duka disampaikan Shelin selama 45 hari menjalani pelatnas hingga ikut pelatihan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
Sepulang menjalankan tugas Paskibra Nasional di Istana Negara, Shelin pun membawa impian.
Shelin bercita-cita ingin masuk Akademi Kepolisian atau Akpol.
“Suatu kebanggaan bisa bawa nama keluarga, desa, kecamatan, pemerintah daerah terutama Lampung, khususnya Lampung Selatan,” kata Shelin.
Terkait cita-cita Shelin ingin masuk Akpol, Sukamdi selaku kepala Dusun Sidoluhur mendorong agar Shelin mewujudkan cita-citanya tersebut.
"Katanya Shelin mau jadi polwan. Kami sangat mendukung cita-citanya. Kami minta kepada Pak Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk melatih Shelin," ujar Sukamdi. ( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )