Berita Lampung
Rempeyek Makiyah Mampu Produksi 600 Kg Rempeyek, Raup Omset Rp 30 Juta per Bulan
Rempeyek Makiyah dalam sebulan bisa memproduksi hingga 600 kg per bulan. Adapun omset yang didapat bisa mencapai Rp 30 jut per bulan.
Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Reny Fitriani
Saat awal dirintis, Mak Iyah mulanya hanya memasarkannya melalui tetangga yang bekerja di Kantor Dinas Kabupaten Lampung Tengah dan Kota Metro.
Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) yang digeluti Prastyo Nugroho adalah usaha rempeyek yaitu produk olahan dari bahan utama tepung beras dan tepung tapioka.
Prastyo mengatakan, pembuatan rempeyek cukup mudah, semua orang dapat membuatnya.
Berikut langkah-langkah membuat rempeyek:
1. Ambil tepung beras dan tepung tapioka.
2. Ambil bumbu secukupnya dan penyedap rasa.
3. Ambil telur lalu gunakan kuningnya saja.
4. Parut kelapa lalu jadikan santan.
5. Gabungkan semuanya menjadi 1 adonan.
6. Campurkan toping seperti kacang, kedelai,teri dst sesuai pesanan.
7. Panaskan minyak lalu goreng menjadi rempeyek sampai selesai adonan.
Namun, yang membedakan rempeyek Makiyah dengan rempeyek lainnya yaitu rasa, dan tekstur rempeyek yang tidak bisa ditiru oleh orang lain.
"Bumbu yang rempeyek Makiyah menciptakan rasa yang khas, dan teksturnya yang renyah karena kami hanya goreng rempeyek dalam satu kali," katanya.
"Rempeyek yang goreng dua kali mempengaruhi rasa, kami tidak terapkan proses itu," tambahnya.
Prastyo mengatakan, saat melakukan testimoni, salah satu konsumen bernama Nike mengatakan citarasa rempeyek Makiyah sangat khas dan beda dari rempeyek lainnya.
"Saya sering beli Rempeyek Makiyah, tidak bosan-bosannya saya makan rempeyek Makiyah karena rasa dan tekstur yang khas," kata Prastyo menjelaskan pendapat konsumen dalam Testimony.
(Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)