Berita Lampung
Harga Tiket Bus Naik 15-20 Persen, Organda Lampung: Kenaikan Tarif AKDP Berlaku Mulai Senin
Sejumlah PO di Lampung kompak menaikkan tarif bus sebagai dampak naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Kenaikan tarif bus bervariasi.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Sejumlah perusahaan otobus (PO) di Lampung kompak menaikkan tarif bus sebagai dampak naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
Kenaikan tarif bus bervariasi antara 15-20 persen dari tarif lama.
Untuk diketahui, pemerintah resmi menaikkan harga BBM Solar dan Pertalite sejak Sabtu (3/9/2022).
Harga solar yang semula Rp 5.150 per liter naik jadi Rp 6.800 per liter.
Pun Pertalite yang semula Rp 7.650 jadi Rp 10 ribu per liter.
Baca juga: Polisi dan Warga Gotong Royong Timbun Jalan Berlubang di Jalan Yos Sudarso Metro Barat
Baca juga: Petani di Pringsewu Lampung Gagal Panen Akibat Serangan Hama Tikus
Selain itu Pertamax juga naik dari semula Rp 12.500 jadi Rp 14.500 per liter.
Penjaga PO Loket Rosalia Indah, Dwi Nova Agustina mengatakan, harga tiket mulai berubah sejak Sabtu.
Namun hal tersebut belum fiks.
Ia menjelaskan, pada Minggu pagi, harga tiket rute Lampung-Jawa sempat naik Rp 25 ribu.
Namun saat siang hari, harga kembali normal.
Adapun tarif normal rute Lampung-Jawa ini Rp 300 ribu.
"Harga tiket di aplikasi mulai tidak stabil. Kadang alami kenaikan kadang juga masih pakai harga lama. Seperti tadi pagi contohnya, harga tiket dari Lampung menuju Pulau Jawa, sempat naik Rp 25 Ribu. Tapi pas dicek lagi di siang hari kembali normal," jelas dia.
Untuk diketahui, mayoritas bus di Indonesia menggunakan mesin diesel dengan bahan bakar Biosolar.
Saat ini harga Biosolar naik 32 persen dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Agen PO Bus Putra Remaja di Kalibalok Kota Bandar Lampung, Kambali mengatakan, perusahaan akan menaikkan harga tiket berkisar Rp 50 ribu untuk rute Lampung-Pintu keluar Tol Jati Bening Jakarta.