Berita Lampung
Harga Tiket Bus Naik 15-20 Persen, Organda Lampung: Kenaikan Tarif AKDP Berlaku Mulai Senin
Sejumlah PO di Lampung kompak menaikkan tarif bus sebagai dampak naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Kenaikan tarif bus bervariasi.
"Termasuk kepastian mengenai penggunaan My Pertamina yang diharapkan meningkatkan akuntabilitas pemanfaatan dan kepastian penyaluran. Namun proses registrasi haruslah tetap mudah dan Pertamina melakukan dengan proaktif, terlebih lagi harus dijamin kepastian dan kehandalan sistem," kata dia.
Dengan Kenaikan Tarif BBM subsidi ini, Organda juga meminta semua pengaturan pembatasan penggunaan/pengisian BBM subsidi di angkutan umum jalan agar segera dihapus dan dibatalkan.
Mengingat lebih menyulitkan operasional angkutan umum jalan.
Untuk bus ekonomi pihaknya berharap pemerintah segera melakukan penyesuaian melalui dinas perhubungan.
"Kalaupun nanti ada kenaikan tarif, maksimal 20 persen khususnya AKDP non-ekonomi ini," beber dia.
Dari Organda pusat sendiri diakuinya menyerahkan keputusan terkait kenaikan tarif ke daerah.
Komentar Gojek
Pihak Gojek juga bakal melakukan penyesuaian atas naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar.
Head of Regional Corporate Affairs Sumatera- Gojek Aji Wihardandi mengatakan, pihaknya bakal mengikuti apa yang menjadi kebijakan Gojek pusat nantinya.
"Semisal sudah ada statement dari pusat akan kami informasikan lebih lanjut," kata Aji.
Sementara itu, Senior VP Corporate Affairs Gojek Rubi W Purnomo menjelaskan, jika Gojek senantiasa akan mematuhi peraturan pemerintah.
“Dalam menjalankan usaha, Gojek senantiasa patuh pada peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk peraturan terkait tarif layanan transportasi online," kata Rubi seperti yang diteruskan oleh Aji melalui pesan WhatsApp.
Saat ini pihak Gojek juga tengah mempelajari adanya kenaikan harga BBM dan kaitannya dengan operasional layanan Gojek serta para mitra Gojek.
"Kami terus berupaya memastikan layanan terbaik bagi pengguna layanan Gojek dengan harga yang wajar dan kompetitif," sambungnya
Tarif Paket Wisata Bakal Naik
Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Lampung Adi Susanto mengatakan, kondisi kenaikan harga BBM ini sangat mengejutkan pihaknya.
"Sangat menyentak kenaikan BBM ini, otomatis menganggu operasional kita, pasti semua bakal naik termasuk paket wisatanya," ujar Adi, Minggu (4/9/2022).
Keputusan kenaikan harga BBM yang cukup tinggi menurutnya pasti akan memberikan dampak serius terhadap kondisi perekonomian saat ini.
"Akan berdampak pada ekonomi kita, makin terpuruk saja padahal lagi kondisi recovery (pemulihan) di kondisi masih pandemi Covid-19," tuturnya.
"Sangat keberatan tentunya, meminta ditinjau ulang. Kalaupun naik bertahap, jangan langsung seperti ini," sambung dia.
Diakuinya sebagai pelaku usaha pihaknya juga memahami kondisi beban negara akibat subsidi BBM yang dilakukan.
"Jadi masyarakat nggak keberatan juga, kalau naik ya dibuat bertahap," beber dia.
Terkait harga paket wisata, pihaknya tentu akan melakukan penyesuaian.
"Paling enggak naik 20 sampai 30 persen dari harga paket wisata saat ini," tuturnya.
Namun pihaknya juga mengkhawatirkan semakin banyak orang enggan berwisata.
"Soalnya secara otomatis di travel agent dan asosiasi pasti agak sulit menjaga paket-paket wisata itu," jelas Adi.
Pihaknya kini masih menunggu regulasi lanjutan dari PO bus dan kebijakan pemerintah lebih lanjut terkait penyesuaian tarif bus.
"Kita sebenarnya sudah mulai tumbuh 30 sampai 40 persen, tapi sekarang nyungsep lagi karena kebijakan kenaikan BBM," tandasnya.
.(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto/Sulis Setia Markhamah)