Berita Lampung
Jelang Nataru 2023, ASDP Bakauheni Maksimalkan Layanan Tiket Elektronik
Jelang Nataru 2023, ASDP Bakauheni perbaiki layanan hasil dari masukan dan kritikan, layanan pelabuhan, kapal, keselamatan, kelancaran.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Bakauheni berupaya meningkatkan kualitas pelayanan penyeberangan Bakauheni-Merak menjelang hari libut Natal dan tahun baru mendatang.
Untuk itu ASDP Bakauheni telah menyusun strategi agar layanan angkutan Natal dan Tahun Baru 2023 berjalan baik, lancar, aman, nyaman dan selamat.
ASDP Bakauheni juga optimalkan Internet of Things (IoT) di seluruh sistem operasi pelabuhan pada akhir 2022 demi meningkatkan kualitas pelayanan penyeberangan Bakauheni-Merak.
Genderal Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Bakauheni Suharto mengatakan pihaknya merespon positif masukan dan kritik dari regulator terkait pelayanan di Pelabuhan Bakauheni-Merak.
"Ada sejumlah poin penting yang menjadi perhatian, terkait layanan pelabuhan, kapal, aspek keselamatan yang menjadi prioritas, selain itu juga ada kelancaran arus penumpang dan kendaraan," kata Suharto, Minggu (11/9/2022).
Baca juga: Gara-gara Mengantuk di Tol, Sopir Kijang Kapsul di Tulangbawang Lampung Bawa Kerugian Rp 15 Juta
Baca juga: RRI Bandar Lampung Bakal Konvergensi Media Peluas Siaran ke Media Sosial
"Serta untuk pelayanan e-ticketing Ferizy yang saat ini memang baru bisa diakses 100 persen di Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk," ujarnya.
Menurut Suharto, hal-hal yang menjadi lesson learned pada saat layanan angkutan lebaran 2022 lalu sudah dipetakan.
Suharto mengatakan saat ini manajemen ASDP telah menyusun strategi agar pada layanan angkutan Natal dan Tahun Baru 2023 dapat berjalan lebih baik, lancar, aman, nyaman dan selamat.
"Kami akan meningkatan penjualan tiket online Ferizy yang akan terkoneksi penuh ke seluruh sistem pendukung dan mengusahakan 100 persen penjualan e-ticketing online pembagian porsi rupiah bagi dermaga, pemilik kapal, PNBP, retribusi yang harus dilakukan melalui sistem real time," katanya.
"Kalau bisa tidak sistem manual lagi seperti sekarang dengan bukti sobekan tiket, dan lainnya, budaya itu akan kita hilangkan,” ujarnya.
Ia menambahkan akan meninjau juga kebijakan tiket hangus bagi penumpang yang terlambat.
"Kita akan menyiapkan lokasi penampungan sebelum penumpang atau kendaraan masuk area dermaga, first come first in dikombinasikan dengan tempat pengendapan dengan pengawasan pengaturan yang ketat," ujarnya.
Baca juga: PT ASDP Ungkap 30 Juta Penumpang Pakai Tiket Online Ferizy Merak-Bakauheni
Baca juga: Kendaraan dan Penumpang Meningkat, ASDP Bakauheni Minta Penumpang Reservasi Tiket via Ferizy
Penyelesaian Dermaga Eksekutif II Dipercepat
Suharto menuturkan penyelesaian dermaga eksekutif dua akan disegerakan.
"Penyelesaian dermaga eksekutif ke dua akan kita percepat supaya dapat menampung penumpang saat Nataru nanti," katanya.
"Revitalisasi dan pengaturan dermaga non eksekutif berikut pengaturan alur penumpang dan kendaraan lebih dioptimalkan untuk menampung lonjakan hari besar atau liburan," ujarnya.
Suharto mempertimbangkan untuk menerapkan sistem Marine Operation System (MOS) supaya tidak ada lagi permainan koruptif dalam pengaturan kapal di dermaga dan berlayar.
"Dengan MOS para stakeholder seperti BPTD, ASDP, pemilik kapal, nahkoda, publik, Pemerintah Daerah melalui Dishub dapat mengetahui keberadaan dan kondisi kapal," katanya.
"Selain itu penumpang juga bisa mengetahui jadwal kapal dan bisa mengaksesnya dengan aplikasi seperti yang dilakukan oleh PT KAI," ujarnya.
Suharto mengatakan pihaknya akan menyesuaikan tarif baru menyusul momen kenaikan BBM pada pekan lalu.
"Berbagai tarif harus win-win, tidak terlalu memberatkan konsumen tetapi menutup semua biaya operasional, kalau tidak, kebijakan subsidi Pemerintah harus disertakan," ujarnya.
Suharto mengatakan pihaknya akan terbuka terkait manifes penumpang dan kendaraan (termasuk penumpang di dalamnya)
"Manifes penumpang dan kendaraan akan terpampang online dan real time sehingga nahkoda, pemilik kapal, BPTD, ASDP, Dispenda, Dishub, Jasa Raharja, dan lain-lain dengan pasti mempunyai daftar penumpang," katanya.
"Hal ini penting agar bila terjadi kecelakaan tidak kesulitan dalam memverifikasi manifes," ujarnya.
Suharto mengatakan pihaknya akan menggunakan secara optimal Internet of Things (IoT) di seluruh sistem operasi Pelabuhan, dan pada akhir 2022 sudah harus selesai.
"Memang akan banyak tantangan, namun dengan IoT percaloan dan korupsi di wilayah Pelabuhan akan sangat turun," tandasnya.
(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)