Berita Lampung
Sehari 2 Kali Gempa, Gunung Anak Krakatau Susah Dipantau karena Tertutup Kabut
Dua kali gempa tektonik Gunung Anak Krakatau (GAK) terjadi, Minggu (11/9/2022) pada periode pukul 00.00-06.00 WIB dan pukul 06.00-12.00 WIB.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
"Berdasarkan klimatologi cuaca berawan, angin lemah ke arah barat laut," katanya.
Suhu udara sekitar 24-25 derajat C dengan kelembaban 64-76 persen.
Suwarno mengatakan pengamatan kegempaan telah terjadi 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 12 detik.
"Telah terjadi 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-3 mm, dominan 1 mm," katanya
Berdasar https://magma.esdm.go.id yang dibuat Jumono periode 06.00-12.00 WIB
Suwarno mengatakan berdasarkan pengamatan visual GAK tertutup Kabut 0-III.
"Asap kawah tidak teramati, cuaca cerah, angin lemah ke arah barat laut," katanya.
"Berdasarkan klimatologi cuaca cerah, angin lemah ke arah barat laut," ujarnya.
"Suhu udara sekitar 24-30 derajat C, dengan kelembaban 57-76 persen," ucapnya.
Suwarno menuturkan berdasarkan pengamatan terjadi kegempaan 2 kali gempa tektonik Jauh dengan amplitudo 7-25 mm, S-P 33 detik dan lama gempa 233-417 detik.
"1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-5 mm, dominan 1 mm," ujarnya.
"Kami mengimbau kepada Masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki untuk tidak mendekati Gujung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif," tandasnya.
Terakhir Erupsi 1 Bulan Lalu
Diketahui GAK terakhir erupsi 1 bulan lalu yakni terjadi pada awal bulan Agustus 2022.
Pada saat itu Gunung Anak Krakatau (GAK) mengalami 15 kali erupsi.