Berita Lampung

Sehari 2 Kali Gempa, Gunung Anak Krakatau Susah Dipantau karena Tertutup Kabut

Dua kali gempa tektonik Gunung Anak Krakatau (GAK) terjadi, Minggu (11/9/2022) pada periode pukul 00.00-06.00 WIB dan pukul 06.00-12.00 WIB.

Tribunlampung.co.id / Deni Saputra
Ilustrasi kondisi Gunung Anak Krakatau saat erupsi terlihat jelas dari Pulau Sebesi, Rajabasa, Lampung Selatan, Selasa (19/4/2022). Sehari terjadi dua kali gempa Gunung Anak Krakatau, Minggu (11/9/2022). GAK sulit dipantau karena tertutup kabut. 

"Berdasarkan klimatologi cuaca berawan, angin lemah ke arah barat laut," katanya.

Suhu udara sekitar 24-25 derajat C dengan kelembaban 64-76 persen.

Suwarno mengatakan pengamatan kegempaan telah terjadi 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 12 detik.

"Telah terjadi 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-3 mm, dominan 1 mm," katanya

Berdasar https://magma.esdm.go.id yang dibuat Jumono periode 06.00-12.00 WIB

Suwarno mengatakan berdasarkan pengamatan visual GAK tertutup Kabut 0-III.

"Asap kawah tidak teramati, cuaca cerah, angin lemah ke arah barat laut," katanya.

"Berdasarkan klimatologi cuaca cerah, angin lemah ke arah barat laut," ujarnya.

"Suhu udara sekitar 24-30 derajat C, dengan kelembaban 57-76 persen," ucapnya.

Suwarno menuturkan berdasarkan pengamatan terjadi kegempaan 2 kali gempa tektonik Jauh dengan amplitudo 7-25 mm, S-P 33 detik dan lama gempa 233-417 detik.

"1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-5 mm, dominan 1 mm," ujarnya.

"Kami mengimbau kepada Masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki untuk tidak mendekati Gujung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif," tandasnya.

Terakhir Erupsi 1 Bulan Lalu

Diketahui GAK terakhir erupsi 1 bulan lalu yakni terjadi pada awal bulan Agustus 2022.

Pada saat itu Gunung Anak Krakatau (GAK) mengalami 15 kali erupsi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved